Berita

Jawa Timur Alami Inflasi Tinggi, Begini Respons Ketua PWNU Jatim

Kamis, 08 Desember 2022 - 15:33
Jawa Timur Alami Inflasi Tinggi, Begini Respons Ketua PWNU Jatim Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar, usai pelaksanaan halaqah fikih di Ponpes Zainul Hasan Genggong. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Angka inflasi yang tinggi di beberapa wilayah di Jawa Timur, akhirnya mendapat respons dari Ketua PWNU Jatim. Menurut PWNU, untuk menekan laju inflasi itu perlu adanya keterlibatan berbagai pihak.

"Perihal adanya peningkatan Inflasi tersebut sejatinya tidak begitu berdampak terhadap masyarakat di pedesaan. Namun, tetap perlu adanya kebersamaan dalam pengendalian inflasi ini," Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar, usai pelaksanaan halaqah fikih di Ponpes Zainul Hasan Genggong.

Laju Inflasi di tingkat nasional, provinsi hingga kota/kabupaten, pada bulan Oktober 2022, cukup tinggi. Dari data yang diterima, secara year on year (yoy) sebesar 5,71 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,75. Sementara itu, inflasi di Jawa Timur terjadi inflasi yoy sebesar 6,65 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,21.

Inflasi yoy tertinggi terjadi di Jember sebesar 7,23 persen dengan IHK sebesar 114,08 dan terendah terjadi di Probolinggo sebesar 5,43 persen dengan IHK sebesar 111,03. Namun secara month to month (mtm) laju inflasi di Probolinggo sebesar 0,16 persen. Persentase ini tercatat sebagai daerah dengan kenaikan inflasi tertinggi di Jawa Timur.

Pelaksanaan-halaqah-fikih-di-Pesantren-Zainul-Hasan-Genggong.jpgPelaksanaan halaqah fikih di Pesantren Zainul Hasan Genggong. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

“Meski ada inflasi di tingkat nasional hingga daerah. Kami yang berada di kampung, tidak begitu terasa dengan inflasi itu. Apa lagi di NU. TPQ tetap jalan, Kenduren tetap jalan. Karena ada kebersamaan melalui sejumlah acara tersebut,” paparnya.

Hal ini menjadi bukti, bahwa budaya rukun dan guyub yang telah terjalin di masyarakat pedesaan secara tidak langsung dapat menjadi solusi untuk mengendalikan inflasi daerah. Sehingga menurutnya, dengan berbekal gotong royong yang biasa dilakukan masyarakat sejak dulu bisa diterapkan bersama-sama.

“Dengan adanya kebersamaan seperti kenduren dan lain sebagainya, masyarakat pedesaan bisa terus hidup. Karena mereka tumbuh dan hidup saling bahu membahu,” ungkapnya.

Beriringan dengan laju inflasi yang mengalami peningkatan ini, menjaga kebersamaan masyarakat ini sangatlah penting. Karena dengan kebersamaan yang dimiliki masyarakat bisa tertangani dengan mudah. Justru sebaliknya, kondisi yang seperti ini dimanfaatkan pihak tertentu untuk merusak kebersamaan, salah satunya selametan yang digaung-gaungkan haram.

“Yang kita khawatirkan nilai rupiah rendah. Terus ada pihak yang terus melawan, selametan haram, ini haram. Wah bisa mati berdiri ini nanti,” Katanya saat diwawancairai.

Tidak hanya pada saat terjadinya inflasi saja. Kata Kiyai Marzuqi, bencana yang melanda saudara setanah air ini perlu adanya dorongan dan dukungan seluruh masyarakat. Pihaknya pun tak tinggal diam atau bahkan tutup mata. Pihaknya juga telah mengintruksikan lembaga di bawah naungannya untuk turun memberikan bantuan.

“Kami telah instruksikan Laziznu untuk turun langsung. Terkait sejumlah bantuan. Baik pendidikan maupun yang lainnya. Kami tidak akan tutup mata pada kondisi ini. Justru kondisi ini yang berdampak langsung pada masyarakat,” ucapnya.

Ia mengimbau dan meminta kepada seluruh warga nahdliyin agar lebih mendekatkan diri kepada Allah untuk mendoakan agar dijauhkan dari bencana. Sehingga bencana ini tidak terjadi kembali. "Secara teknis sudah dilakukan (bantuan maupun penganan, Red). Yang terpenting, perlu kita lebih mendekatkan diri, bermunajat kepada Allah untuk keselamatan bangsa ini,” katanya.

Sekadar informasi, PWNU Jatim menggelar halaqoh fiqh di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, Senin (5/12/2022). Guna membumikan dan mempertahankan hukum-hukum Islam di tanah air Indonesia.

Halaqah Fiqh dan Usul Fiqh yang mengusung tema "Dinamika Penetapan Hukum Islam dalam Menjawab Masa'il Furu'iyah" ini, dihadiri langsung Ketua PWNU Jatim, KH Marzuqi Mustamar, dan Wakil Rais PWNU Jatim, KH Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, dan sejumlah undangan dan pengurus PCNU se tapal kuda. (*)

Pewarta : Abdul Jalil
Editor : Muhammad Iqbal
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.