TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Kegiatan Pawai Budaya dalam rangka Hari Jadi Kota Probolinggo atau Hadipro ke-663, Sabtu (3/9/2022) sore, bukan hanya memberikan hiburan dan tontonan menarik bagi warga. Tetapi juga membawa berkah rezeki bagi pemulung.
Lepas dari itu, pawai budaya tersebut juga menyisakan masalah, yakni sampah. Namun, sampah yang berserakan nyatanya memberikan berkah tersendiri bagi Markuat, salah satu pemulung asal Kelurahan Curahgrinting, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.
Pria 65 tahun ini setiap harinya memulung sampah plastik di malam hari. Setiap hari, Markuat mengumpulkan sampah plastik botol dan gelas di sepanjang jalanan Kota Probolinggo hingga 50 dengan penghasilan Rp 70 ribu.
Khusus di kegiatan pawai budaya, Markuat bisa mengumpulkan sampah plastik sampai dua kwintal. "Sekarang ini karena ada karnaval, (pendapatan) bisa sampai 200 ribu," kata Markuat.
Markuat yang juga pernah menjadi komentator dalam lomba balap kambing atau sapi brujul ini sangat bersyukur, atas berkah yang dia dapatkan dari mengumpulkan sampah plastik botol dan gelas dalam event Hadipro ke-663 ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gelaran Pawai Budaya Hadipro ke-663, Membawa Berkah bagi Pemulung
Pewarta | : Sri Hartini |
Editor | : Muhammad Iqbal |