https://probolinggo.times.co.id/
Berita

Cegah Wabah PMK, Pemkot Probolinggo Minta Peternak Tak Beli Sapi di Pasar

Sabtu, 21 Mei 2022 - 20:43
Cegah Wabah PMK, Pemkot Probolinggo Minta Peternak Tak Beli Sapi di Pasar Suasana Pasar Hewan Wonoasih, Kota Probolinggo saat petugas melakukan pemeriksaan hewan (foto: Suryanto for TIMES Indonesia)

TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan atau DPKP Kota Probolinggo, Jatim, melarang peternak membeli sapi di pasar. Larangan dikeluarkan untuk mencegah penularan wabah PMK atau penyakit mulut dan kaki yang mewabah di Jatim.

Kabid Peternakan pada DPKP Kota Probolinggo, Suryanto mengatakan, larangan disosialisasikan pada kelompok peternak dan lurah se-Kota Probolinggo.

"Kami sarankan jangan beli di pasar hewan, karena rawan menjadi sasaran penyebaran PMK," kata Suryanto saat dihubungi Sabtu (21/5/2022) malam.

Sebagai alternatifnya, pembelian sapi atau domba dapat dilakukan ke peternak langsung di Kota Probolinggo. Langkah itu dinilai lebih aman dari wabah PMK yang mudah menular ke hawan lainnya.

Suryanto menyebut, Sabtu (21/5/2022) pihaknya kembali menemukan sapi sakit saat pemeriksaan sapi di Pasar Hewan Wonoasih, kota setempat. Sapi asal Lumajang itu pun dilarang masuk ke pasar agar tidak menulari sapi lain.

PMK-Sapi-Kota-Banajr-a.jpg

"Tadinya mau dibawa pulang. Tapi kami sarankan agar dijagal saja, agar tidak menulari yang lain," kata Suryanto.

Sapi Mati Karena PMK

Berdasarkan data DPKP, terdapat 11.074 sapi di Kota Probolinggo yang tersebar di lima kecamatan. Terbanyak di Kecamatan Kedopok dengan 4.711 ekor. Disusul Kecamatan Wonoasih dengan 3.269 ekor.

Kemudian Kecamatan Kademangan dengan 2.217 ekor. Kecamatan Kanigaran dengan 677 ekor, dan Kecamatan Mayangan dengan 200 ekor.

Dari populasi tersebut, 52 atau 0,47 persen ditemukan sakit PMK. Bahkan satu di antaranya mati. Yakni sapi asal Kelurahan/Kecamatan Kademangan.

"Kadung parah. Sapinya juga belum dewasa. Pedet," sebut Suryanto.

Hingga kini, DPKP terus melakukan surveilans ke kelompok ternak, terutama yang punya kandang komunal.

Yakni proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.

"Setiap tiga hari sekali kami kontrol," kata Suryanto perihal upaya DPKP Kota Probolinggo menangani wabah PMK atau penyakit mulut dan kaki. (*)

Pewarta : Sri Hartini
Editor : Muhammad Iqbal
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.