TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Ormas Gerakan Aksi Sosial Peduli Pendidikan, Olahraga dan Lingkungan Hidup atau GASPPOL mengusulkan pembangunan miniatur PLTU Paiton di Kabupaten Probolinggo, Jatim.
Miniatur itu akan akan menjadi wahana balajar pelajar di wilayah Probolinggo dan sekitarnya, perihal pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU. Sama halnya dengan Miniatur Kakbah yang telah ada.
Usulan tersebut disampaikan pengurus GASPPOL saat audiensi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Jumat (7/2/2025).
Ketua GASPPOL, As’ad Anshari mengatakan, usulan itu muncul dari fakta akan banyaknya kegiatan outing class lembaga pendidikan ke PLTU Paiton, yang menjadi salah satu obyek vital nasional itu.
Di PLTU yang memasok listrik untuk wilayah Jawa dan Bali itu, pelajar diajak berkeliling ke area tertentu PLTU. Tapi mereka dilarang berinteraksi dengan alat atau apapun. Juga tidak langsung mendapatkan penjelasan di lokasi.
“Setelah berkeliling, mereka masuk ke ruangan lagi. Di situ baru dapat penjelasan seputar PLTU. Jadi ya pada akhirnya (outing class) itu tetap teori, sama seperti di kelas” kata Asa’ad, usai audiensi di kantor Disdikdaya.
Karena itulah, pihaknya mengusulkan agar ada miniatur PLTU Paiton di Kabupaten Probolinggo. Yang akan menjadi wahana belajar bagi siswa/siswi. Apalagi, PLTU Paiton menjadi salah satu pembangkit listrik terbesar di tanah air.
“Tentu tidak harus pakai anggaran pemerintah. Bisa pakai CSR (Corporate Social Resposibility/tanggung jawab sosial perusahaan),” kata mantan anggota DPRD itu kepada TIMES Indonesia.
Sementara itu, Disdikdaya Kabupaten Prolinggo melarang kegiatan outing class ke luar daerah sejak awal Februari 2025. Larangan itu tidak permanen, melainkan bersifat sementara.
Larangan dikeluarkan dengan pertimbangan faktor cuaca ekstrem yang tengah melanda wilayah Jawa Timur. “Larangan outing class ke luar daerah ini diberlakukan efektif sejak 1 Februari 2025,” kata Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi.
“Kami melarang sekolah-sekolah di Kabupaten Probolinggo untuk melakukan outing class ke luar daerah mengingat cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini. Keputusan ini kami ambil untuk memastikan keselamatan murid-murid dan tenaga pendidik,” tambahnya. (*)
Pewarta | : Muhammad Iqbal |
Editor | : Muhammad Iqbal |