TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Duet Gus Haris dan Ra Fahmi menjadi pasangan calon bupati dan wakil bupati Probolinggo terpilih dalam Pilkada 2024. Kini beredar isu, foto kedua figur tersebut diperjual belikan ke desa dan sekolah. 

Isu ini mendapat tanggapan dari Ketua Tim Pemenangan Pasangan Gus Haris-Ra Fahmi, Habib Mahdi. Apa katanya? 

Dengan jelas, Mahdi menyebut Gus Haris dan Ra Fahmi tidak pernah memerintahkan siapapun untuk melakukan tindakan tersebut.

Sekedar informasi, seorang warga yang mengatasnamakan suruhan Gus Haris itu meminta kepala sekolah dan kepala desa membeli foto Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo terpilih, serta foto Presiden dan Wakil Presiden dengan harga ratusan ribu.

Mahdi menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menginstruksikan siapa pun untuk menjual foto atau hal serupa. “Tidak ada arahan, instruksi, ataupun izin dari pihak kami untuk melakukan tindakan tersebut atas nama Gus Haris atau tim pemenangan,” ujar Mahdi dengan tegas.

Menurut Mahdi, tindakan mengatasnamakan Gus Haris untuk kepentingan tertentu adalah hal yang sangat disayangkan dan mencemarkan nama baik. Lagi pula, katanya, Gus Haris dan Ra Fahmi tidak pernah melakukan foto dengan menggunakan pakaian dinas. 

“Saya menyerukan kepada semua pihak untuk berhati-hati terhadap individu yang mungkin memanfaatkan nama Gus Haris atau pihak kami untuk tindakan yang tidak bertanggung jawab,” tambahnya.

Mahdi juga mengimbau masyarakat, khususnya para kepala sekolah dan kepala desa, untuk melakukan verifikasi lebih lanjut jika menerima permintaan atau arahan yang mencurigakan.

"Jika ada pihak yang melakukan demikian, silahkan laporkan ke pihak kepolisian. Yang jelas Gus Haris dan Ra Fahmi ini tidak pernah melakukan foto menggunakan pakaian dinas. Karena memang belum dilantik. Saya saja gak punya fotonya” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, Mahdi berharap agar isu ini tidak berkembang menjadi hal yang lebih besar dan meminta semua pihak untuk tetap tenang.

“Mari kita fokus pada upaya bersama membangun Kabupaten Probolinggo yang lebih baik. Jangan biarkan hal-hal seperti ini mengganggu harmoni di tengah masyarakat,” tutupnya. (*)