TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Pemkab Probolinggo, Jatim, bergerak cepat menjalankan perintah Presiden RI terkait percepatan pembangunan infrastruktur konektivitas di daerah. Sebagai tindak lanjut, Pemkab resmi mengusulkan pembangunan 125 unit jembatan ke Satgassus Jembatan.
Usulan ini difokuskan pada jembatan perintis yang menjadi urat nadi akses pendidikan bagi siswa di pelosok desa, selain itu juga untuk menunjang aktivitas perekonomian dan kesehatan warga.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo, Hengki Cahjo Saputra menjelaskan, angka 125 jembatan ini didapat setelah melalui proses verifikasi ketat dari total 182 data jembatan yang terhimpun.
"Dari 182 data awal, kami saring berdasarkan kriteria prioritas. Hasilnya, 57 usulan tidak masuk kriteria, dan 125 jembatan dinyatakan layak dan prioritas untuk diusulkan ke pusat," ujar Hengki.
Hengki menegaskan, usulan ini menyasar pembangunan jembatan gantung atau jembatan setapak, bukan jembatan besar untuk kendaraan roda empat. Spesifikasi teknis yang diajukan adalah jembatan dengan lebar badan jalan 1,2 hingga 1,8 meter.
"Catatannya, ini adalah jembatan untuk akses kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Tujuannya agar mobilisasi warga, terutama anak-anak sekolah yang selama ini kesulitan menyeberang sungai, bisa terbantu. Jadi bukan untuk roda tiga atau empat," terangnya.
Dalam menentukan 125 titik prioritas tersebut, Pemkab tidak bekerja sendiri. Penentuan lokasi didasarkan pada hasil rapat koordinasi (Rakor) dan survei lapangan lintas sektor yang melibatkan TNI, Polri, pihak kecamatan, hingga pemerintah desa.
Pelibatan berbagai pihak ini bertujuan memastikan bahwa jembatan yang dibangun benar-benar berada di lokasi strategis yang membutuhkan akses cepat.
"Prioritas utama program ini adalah jembatan yang menunjang akses pendidikan, agar siswa tidak terhambat ke sekolah. Selain itu juga untuk akses fasilitas kesehatan dan perputaran ekonomi warga," tambah Hengki. (*)
| Pewarta | : Abdul Jalil |
| Editor | : Imadudin Muhammad |