TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Kondisi jembatan Pajarakan di Kabupaten Probolinggo, kian memprihatinkan. Jembatan yang menjadi jalur utama Provinsi Jawa Timur itu mengalami kerusakan pada Minggu (14/4/2025) akibat usia struktur yang sudah tua dan rapuh.

Perbaikan sementara sedang dilakukan sejak Senin (14/4/25) pagi dan ditargetkan selesai malam ini. 

Pantauan di lapangan menunjukkan, ada beberapa retakan pada permukaan aspal serta besi-besi penyangga di bawah jembatan yang mulai berkarat. Guncangan juga terasa di ujung jembatan setiap kali kendaraan besar melintas.

“Struktur bawahnya kami bongkar dan cek ulang. Besinya sudah mulai turun dan mengalami korosi. Itu proyek dari tahun 1990/1991. Umur beton kira-kira 30 tahun, dan sekarang sudah lewat masa optimalnya,” ungkap Almer, pelaksana lapangan dari CV Setukanaka, Sidoarjo.

Ia menyebut, perbaikan dilakukan dengan menggunakan semen cepat kering dan besi ulir ukuran 16. Meski demikian, perbaikan ini diperkirakan hanya mampu bertahan antara tiga hingga empat tahun ke depan.

Totok. S, petugas kepolisian yang berjaga sejak pukul 06.00 WIB, menjelaskan bahwa saat ini proses pengecoran sudah berlangsung.

“Butuh waktu empat jam sampai kering. Kalau sudah kering, lanjut pengaspalan,” katanya.

Pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang diwakili oleh Wahid pun tidak menampik kemungkinan kerusakan serupa akan kembali terjadi dalam waktu dekat. Mengingat kondisi menyeluruh jembatan yang sudah melewati usia teknis.

“Bisa jadi setelah ini rusak lagi, terutama di bagian aspal sebelah. Umurnya memang sudah tua,” ucap Wahid.

Jembatan sepanjang 45,7 meter itu sudah berkali-kali diperbaiki. Kini, sistem lalu lintas diberlakukan buka-tutup satu lajur guna mengurai kemacetan. Sebagian warga mulai memilih jalan alternatif untuk menghindari antrean.

Hingga pukul 16.25 WIB, proses pengaspalan mulai dilakukan. Proses ini diperkirakan memakan waktu sekitar satu jam hingga selesai. Setelah pengaspalan rampung, jembatan akan kembali dibuka. (*)