TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Perjuangan guru SDN Gemito 1, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur yang harus menembus jalan makadam demi mengajar di wilayah terpencil, menjadi perhatian publik setelah sebuah video berdurasi satu menit viral di media sosial.

Video yang memperlihatkan para guru melewati medan licin dan terjal ini menuai simpati luas, termasuk dari Bupati Probolinggo terpilih, dr Mohammad Haris, atau yang akrab disapa Gus Haris.

Video tersebut diunggah pertama kali oleh Hendri Arif Pradana di Facebook. Dalam rekaman itu, tampak sejumlah guru, termasuk perempuan, hampir terjatuh saat melintasi jalan yang rusak.

Meski begitu, mereka saling membantu agar dapat tiba di sekolah dengan selamat. Perjuangan mereka mengundang decak kagum netizen atas dedikasi yang luar biasa untuk mendidik generasi penerus bangsa.

Menanggapi video itu, Gus Haris membagikannya ulang melalui akun media sosial pribadinya dengan pesan penuh semangat. “Tetap semangat para pejuang keluarga, pejuang pendidik anak-anak bangsa.. love u all..” tulisnya.

Janji Perbaikan Infrastruktur

Kondisi yang ditunjukkan dalam video tersebut menggugah hati Gus Haris. Ia mengungkapkan rasa prihatin atas buruknya infrastruktur di beberapa wilayah Kabupaten Probolinggo, terutama akses jalan menuju lembaga pendidikan.

“Melihat ini, saya merasa sedih sekaligus bangga dengan semangat para guru. Infrastruktur akan menjadi prioritas utama, khususnya jalan menuju sentra pendidikan, pangan, dan pariwisata,” ujar Gus Haris.

Ia menegaskan komitmennya untuk melakukan perbaikan jalan sebagai bagian dari program pemerintahannya.

Lebih lanjut, Gus Haris berencana mengunjungi SDN Gemito 1 untuk berdialog langsung dengan para guru dan memahami kebutuhan di lapangan.

“Saya berjanji akan sampai di sekolah anda!,” tegas Gus Haris.

_{Solidaritas di Tengah Tantangan}

Kepala SDN Gemito 1, Ari Yuli Musyafak, mengungkapkan bahwa video tersebut diambil pada Senin (13/1/2025), saat para guru pulang mengajar di tengah kondisi jalan yang licin akibat hujan gerimis.

Ia menjelaskan, sejak Juni 2024, sekolahnya mendapat tambahan tiga guru P3K dari luar daerah seperti Banyuwangi, Jember, dan Surabaya. Para guru yang sudah lebih lama mengajar di sana, secara sukarela mendampingi mereka setiap hari untuk memastikan keselamatan.

“Kami biasa berangkat dan pulang bersama. Jalannya memang terjal dan sulit dilalui, tapi semangat kami untuk mendidik anak-anak tidak pernah surut,” ujar Ari.

Meski sempat khawatir video tersebut menjadi viral, Ari merasa lega karena justru memunculkan perhatian dan respon positif, terutama dari Gus Haris, Bupati Probolinggo terpilih.

Netizen Berikan Dukungan

Unggahan ulang Gus Haris juga menuai banyak komentar dari masyarakat. Salah satu akun, Adi Mulyadi, menulis, “Kami 2 jam perjalanan dari rumah Paiton ke Sukapura, berangkat jam 5 ba’da subuh.” Komentar itu langsung ditanggapi oleh Gus Haris, “Ya Allah.. nanti akan ada batas ideal ASN bekerja. Sabar ya.”

Komentar lainnya datang dari Syaiful Suwarto, “Terima kasih Gus Haris, sudah membagikan video ini. Ini bentuk perhatian pemimpin. Semoga guru-guru lebih diayomi ke depan.”

Akun Ahmad Syaifuddin turut menambahkan, “Tanpa guru siapalah kita. Mereka bukan superhero, tapi mereka adalah pahlawan sejati di hati kami. Sehat selalu untuk para guru dan juga Gus Haris.”

Peluang Perbaikan

Peristiwa ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan perhatian terhadap kondisi infrastruktur dan pendidikan di Kabupaten Probolinggo.

Perjuangan guru-guru SDN Gemito 1 tidak hanya menjadi simbol dedikasi tanpa pamrih, tetapi juga menggambarkan tantangan nyata yang membutuhkan solusi nyata dari pemerintah.

Kisah ini mengingatkan semua pihak akan pentingnya pendidikan sebagai pondasi bangsa, sekaligus menjadi pengingat bahwa perjuangan para pendidik tidak boleh dilupakan. (*)