TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Tambakau Probolinggo kini sudah memasuki musim panen, harganyapun pada musim panen 2023 ini tembus Rp 69 ribu per kilogram. Namun, sebagian besar petani menyayangkan gudang besar tembakau di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, belum juga buka.
“Ini tembakau di wilayah timur Kabupaten Probolinggo, sudah memasuki panen daun atas, artinya masa panen tembaku ini hampir selesai. Harusnya dengan harga tembakau Rp 69 ribu ini gudang besar sudah buka, kenapa belum buka juga,” ungkap Hasan, salah satu petani di Kecamatan Paiton, Kamis (24/8/2023).
Hasan menyayangkan gudang besar yang biasa ambil tembakau hingga hampir memasuki puncak masa panen ini belum juga buka, seperti Gudang Garam, Sampoerna dan Bentoel. Tiga gudang besar itu berada di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
“Jadi kami para petani tembakau ini hanya memasok tembakau ke gudang kecil saja. Ini memang sudah terjadi setiap tahun masa panen. Gudang besar ini kok terkesan ada permainan. Seakan menghindar dari harga mahal ini, harusnya kan sudah dibuka,” tutur Hasan, kepada TIMES Indonesia.
Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Mohamad Hasin, juga menyesalkan kondisi tersebut. Ia berpendapat, gudang besar seperti Gudang Garam, Sampoerna dan Bentoel, itu harusnya sudah membuka lebar untuk mengambil tembakau dari petani.
“Harga tembakau saat ini tembus Rp 68 ribu hingga Rp 69 Ribu per kilogramnya. Tapi mengapa gudang besar ini masih belum buka. Setiap musim panen, gudang memang seperti itu, nunggu harga murah, baru buka,” ungkap Hasin.
“Saya sebagai Sekretaris APTI, mendesak agar gudang besar ini buka secepat mungkin, untuk membantu pera petani tembakau di Kabupaten Probolinggo, yang kini telah memasuki masa panen dan hampiar selesai,” tambahnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Muhammad Nurudin, juga mendesak agar gudang besar tembakau yang ada di Kabupaten Probolinggo, itu harus secepatnya dibuka, jangan menunggu harga murah kemudian baru dibuka.
“Bagimanapun, petani tembakau saat memasuki masa panen harus diprioritaskan. Karena mereka telah berjuang merawat daun tembakau untuk menghasilkan yang terbaik. Biaya perawatan mahal, apalagi pupuk subsidi saat ini juga sulit didapat,” papar Nurudin.
“Saya harap, gudang tidak mempermainkan kondisi saat ini. Pihak gudang harus berpihak pada petani tembakau. Kasihan petani yang hanya memasok ke gudang kecil,” tandas Nurudin.
Di Kabupaten Probolinggo, terdapat Sembilan kecamatan yang produktif tanam tembakau. Kecamatan Kotaanyar, Paiton, Pakuniran, Besuk, Kraksaan, Gading, Krejengan, Pajarakan dan Kecamatan Maron.
Kabupaten Probolinggo masih menjadi salah satu wilayah penghasil tembakau terbaik di Jawa Timur. Pabrikan juga tetap memperhitungkan tembakau Probolinggo. Meski produktivitasnya mengalami naik-turun dari tahun ke tahun berdasarkan rilis BPS kabupaten setempat. (*)
Pewarta | : Dicko W |
Editor | : Muhammad Iqbal |