TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada tahun 2023 mencapai 205.020 jiwa atau sekitar 17,19% dari total penduduk, menjadikannya urutan keempat di Jawa Timur.

Kondisi itu langsung ditanggapi oleh Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto, Rabu (24/4/2024).

Sejak menjabat Pj Bupati Probolinggo pada September 2023, Ugas telah berusaha keras untuk meningkatkan berbagai indikator, seperti menurunkan kemiskinan, meningkatkan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perekonomian, investasi, dan UMKM.

"Saat ini, semuanya dalam proses dan sedang berlangsung. Memang hasilnya tidak langsung kelihatan atau dengan simsalabim,"  kata Ugas. 

Ia telah memperbaiki sektor pendidikan dengan kembali menyekolahkan banyak anak yang putus sekolah. Mereka akan mendapatkan ijazah dalam 2 sampai 3 tahun. 

Ijazah itu akan membantu mereka mendapatkan pekerjaan, yang pada gilirannya akan mengurangi angka kemiskinan.

Peningkatan ini, tercermin dalam naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Probolinggo dari peringkat 35 menjadi 33 pada tahun 2023.

Dari sisi infrastruktur, pihaknya menganggarkan Rp 150 miliar untuk memperbaiki jalan-jalan utama di Kabupaten Probolinggo. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan memudahkan aktivitas masyarakat.

Ugas menyebutkan, hasil dari seluruh proses tersebut mungkin akan terlihat saat Kabupaten Probolinggo memiliki bupati baru setelah Pilkada November 2024.

"Jadi usaha kami mungkin tidak bisa dilihat sekarang, tapi bisa dilihat hasilnya di era bupati baru nantinya.,”

Ugas menegaskan, pihaknya sudah berusaha maksimal untuk menurunkan angka kemiskinan. 

Bahkan, mewajibkan seluruh pejabat eselon 2, 3, dan 4 untuk mendampingi masyarakat miskin di seluruh desa di Kabupaten Probolinggo melalui program Gesek Ekstrim.

Diketahui, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Jawa Timur bersama Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) telah merumuskan peta kantong kemiskinan di Jawa Timur berdasarkan skoring persentase penduduk miskin dan jumlah penduduk miskin di 15 wilayah.

Tiga wilayah teratas adalah Kabupaten Sampang dengan jumlah penduduk miskin 221.710 jiwa (21,76%), Kabupaten Bangkalan dengan jumlah penduduk miskin 196.660 jiwa (19,35%), dan Kabupaten Sumenep dengan jumlah penduduk miskin 206.100 jiwa (18,70%).

Peta kantong kemiskinan di Jawa Timur berdasarkan skoring persentase penduduk miskin dan jumlah penduduk miskin adalah sebagai berikut:

1. Kabupaten Sampang dengan jumlah penduduk miskin 221.710 jiwa (21,76%)
2. Kabupaten Bangkalan dengan jumlah penduduk miskin 196.660 jiwa (19,35%)
3. Kabupaten Sumenep dengan jumlah penduduk miskin 206.100 jiwa (18,70%)
4. Kabupaten Probolinggo dengan jumlah penduduk miskin 205.020 jiwa (17,19%)
5. Kabupaten Tuban dengan jumlah penduduk miskin 177.250 jiwa (14,91%)
6. Kabupaten Pamekasan dengan jumlah penduduk miskin 126.430 jiwa (13,85%)
7. Kabupaten Bondowoso dengan jumlah penduduk miskin 105.130 jiwa (13,34%)
8. Kabupaten Lamongan dengan jumlah penduduk miskin 149.940 jiwa (12,42%)
9. Kabupaten Bojonegoro dengan jumlah penduduk miskin 153.250 jiwa (12,18%)
10. Kabupaten Situbondo dengan jumlah penduduk miskin 82.620 jiwa (11,90%)
11. Kabupaten Kediri dengan jumlah penduduk miskin 171.180 jiwa (10,72%)
12. Kabupaten Malang dengan jumlah penduduk miskin 251.360 jiwa (9,45%)
13. Kabupaten Jember dengan jumlah penduduk miskin 236.460 jiwa (9,51%)
14. Kabupaten Lumajang dengan jumlah penduduk miskin 93.820 jiwa (8,93%)
15. Kabupaten Pasuruan dengan jumlah penduduk miskin 154.090 jiwa (9,24%). (*)