TIMES PROBOLINGGO, LUMAJANG – Sejumlah wartawan, termasuk Nur Hadi Wicaksono dari Grup Transmedia, mengalami intimidasi saat meliput kebakaran di Graha Mulia (GM) Plaza Lumajang, Jawa Timur, Selasa (23/4/2024).

Menurut informasi, Nur Hadi Wicaksono mencoba mengambil gambar kebakaran dari luar garis polisi yang sudah terpasang pada pukul 05.30 WIB. 

Namun, upayanya dicegah oleh oknum petugas Satuan Pengamanan (Satpam) GM Plaza, berinisial N, beserta rekannya.

Nur Hadi berusaha menjelaskan jika ia masih menunggu petugas pemadam kebakaran di dalam gedung untuk wawancara sebelum dicegah oleh satpam.

"Saya sedang ambil gambar dari luar garis polisi, ada dua orang datang dan melarang mengambil gambar, karena masih ada petugas di dalam saya minta izin mau wawancara dan menunggu di jarak batas garis polisi," ucap Hadi.

Namun, tanpa sabar, satpam N memegangi leher Nur Hadi dan mengancam akan memukulnya.

Selain itu, Nur Hadi juga mengaku diajak berduel di luar area mall, namun berhasil dilerai oleh petugas kepolisian yang ada di lokasi.

"Kalau kekerasan fisik belum, karena ada polisi yang melerai, tapi saya sempat dipekot (dipiting) dan diajak berduel diluar," akunya.

Ia juga sempat diminta untuk menghapus video liputannya, namun ditolaknya dengan alasan, tidak melanggar aturan karena berada di luar garis polisi.

Satpam GM Plaza Lumajang, berinisial N, mengklaim, tindakannya sudah sesuai prosedur pengamanan. Ia menegaskan jika tidak boleh ada yang mendokumentasikan kejadian tersebut, meskipun di luar garis polisi.

"Saya hanya menjalankan prosedur, meskipun ambil gambar di luar garis polisi tidak boleh, karena masih di area mall GM," ucapnya.

Perdebatan antara kedua pihak terjadi di halaman GM Plaza, kemudian petugas kepolisian membawa mereka ke Mapolres Lumajang untuk mediasi.

Sementara itu, Manager Marketing GM Plaza Lumajang, Nur Cholis, meminta maaf kepada semua awak media, terutama kepada Nur Hadi Wicaksono, atas insiden tersebut.

Ia berharap kesalahpahaman dapat segera diselesaikan dengan baik.

"Saya selaku perwakilan GM Plaza mohon maaf kepada teman-teman media," pinta Nur Cholis.

Ia juga mengakui jika tidak ada standar operasional prosedur (SOP) untuk melakukan pengusiran dan memohon maaf atas kejadian tersebut. (*)