TIMES PROBOLINGGO, BANYUWANGI – Bandara Internasional Banyuwangi masih mengoperasikan jadwal penerbangan meskipun Gunung Raung berstatus waspada erupsi. Namun demikian, pihak bandara rutin memantau abu vulkanik secara manual.

Pemantauan oleh pihak bandara ini dilakukan dengan tes sederhana menggunakan kertas atau paper test.

Tes ini dilakukan seiring munculnya fenomena pantulan magma diatas puncak Raung yang baru-baru ini terpantau Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) melalui CCTV.

Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Banyuwangi, Cin Asmoro mengatakan, sejauh ini jadwal penerbangan di Bandara Banyuwangi masih normal.

“Hasil pantauan sejauh ini masih negatif,” kata Cin Asmoro kepada wartawan, Selasa (26/1/2021). 

Selama pemeriksaan ini, pihak bandara selalu berkoordinasi dengan AirNav dan BMKG. Karena pemantauan juga dilakukan menggunakan alat dan secara manual. Jika ditemukan adanya perubahan pantauan selama paper test, maka akan dilakukan koordinasi dan kolaburasi antara AirNav, BMKG dan otoritas bandara udara wilayah 3 di Surabaya untuk menentukan apakah bandara dibuka atau ditutup. 

Paper test ini dilakukan dengan meletakkan selembar kertas di atas permukaan tanah atau di atas tong. Selanjutnya, dari kertas tersebut dapat diketahui apakah ada abu vulkanik yang berterbangan atau tidak.

“Mitigasi dan monitoring, kita kolaborasi dengan instansi terkait BMKG, air nav dan otoritas bandara wilayah kerja surabaya. Paper test siang ini, dengan hasil negatif, dan dari BMKG, juga masih belum terkait abu vulkanik,” kata Cin.

Sebelumnya, dari hasil rekaman CCTV nampak gumpalan awan berwarna kemerahan yang memantulkan lava pijar dari erupsi Gunung Raung. Cahaya merah api itu, muncul sekira pukul 22.00 WIB pada hari Minggu (24/1/2021). (*)