TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Mujadalah Kiai Kampung (MKK) menyatakan komitmennya dalam mendukung program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya dalam mewujudkan Koperasi Merah Putih sebagai pilar penguatan ekonomi kerakyatan. Dukungan itu diwujudkan melalui fasilitasi dan pendampingan langsung terhadap warga Suku Tengger di enam desa Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jatim.
Enam desa tersebut adalah Ngadas, Wonotoro, Wonokerto, Ngadirejo, Ngadisari, dan Jetak. Berada di area Gunung Bromo, enam desa tersebut merupakan sentra hortikultura Kabupaten Probolinggo. Meliputi kentang, kubis, bawang daun, dan tanaman hortikultura sejenis.
Dalam rangka menyusun ekosistem pertanian yang berdaya guna, MKK telah mengundang seluruh perwakilan desa untuk memetakan luasan lahan pertanian, jenis tanaman yang dikelola, hingga rencana masa tanam. Pendataan ini dilakukan untuk mencegah tumpang tindih hasil pertanian serta menghindari overproduksi saat panen.
“Setiap petani diarahkan untuk merencanakan secara kolektif jenis tanaman yang akan dibudidayakan agar tidak saling berbenturan dan hasil panen bisa terdistribusi dengan baik,” terang MKK melalui keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia.
Sebagai bentuk penguatan manajemen hasil pertanian, telah disepakati pembentukan gudang sentral pertanian yang akan menampung seluruh panen dari enam desa tersebut. Gudang ini akan menjadi titik sirkulasi dan distribusi utama sebelum hasil pertanian disalurkan melalui jaringan Koperasi Merah Putih.
Untuk mendukung kelancaran distribusi, diperlukan alat transportasi khusus pertanian yang melayani pengangkutan dari lahan ke gudang sentral. Seluruh hasil panen nantinya akan dibeli oleh Koperasi Merah Putih dan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun antar daerah.
Namun, untuk mengoptimalkan sistem ini, warga berharap ada dukungan langsung dari pemerintah. Di antaranya, penyediaan pupuk subsidi dan non-subsidi melalui koperasi, pengadaan bibit unggul, serta akses air bersih dan irigasi pertanian sebagai kebutuhan dasar warga Tengger di lereng Gunung Bromo.
Selain itu, warga enam desa tersebut juga telah menyepakati pembentukan kepengurusan resmi Koperasi Merah Putih di tingkat lokal untuk memperkuat kelembagaan ekonomi warga secara mandiri dan berkelanjutan.
Melalui langkah terstruktur ini, MKK berharap program Koperasi Merah Putih benar-benar dapat berjalan sesuai harapan rakyat dan pemerintah: mewujudkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pedesaan. (*)
Pewarta | : Muhammad Iqbal |
Editor | : Muhammad Iqbal |