https://probolinggo.times.co.id/
Berita

Selamatan Desa Tandon Sentul: Gus Haris Saksi Meriahnya Karapan Sapi dan Ojhung

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 22:10
Selamatan Desa Tandon Sentul: Gus Haris Saksi Meriahnya Karapan Sapi dan Ojhung Gus Haris bersama para pemenang Karapan Sapi di Selamatan Desa Tandon, Kecamatan Lumbang. (Foto: Ryan H/TIMES Indonesia)

TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGODesa Tandon Sentul, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menyelenggarakan selamatan desa yang berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu (9-11/8/2024).

Acara tersebut tidak hanya meriah, tetapi juga bersejarah, karena untuk pertama kalinya Karapan Sapi dan Ojhung menjadi bagian dari rangkaian selamatan desa.

Ribuan warga tumpah ruah menyaksikan tradisi yang penuh semangat itu, dengan kehadiran tokoh kharismatik, Gus Haris, yang semakin menyemarakkan suasana.

Gus-Haris-b.jpgBerbaur dengan warga, Gus Haris menyaksikan final Karapan Sapi di Selamatan Desa Tandon Sentul. (Foto: Ryan H/TIMES Indonesia)

Karapan Sapi yang digelar selama dua hari ini menarik puluhan peserta dari berbagai penjuru Kabupaten Probolinggo.

Suara sorak-sorai penonton dan derap langkah sapi-sapi balap membelah udara panas yang menyengat, menghadirkan semangat yang tak pernah pudar.

Di Seri A, Lintas Langit milik Carik Holil dari Desa Tempuran berhasil meraih juara pertama, mengalahkan Bintang Tamu milik Putri Aliya dari Desa Langgundih yang harus puas di posisi kedua. Sipetir milik Satimin dari Desa Palang Besi menempati posisi ketiga.

Sementara itu, Seri B dikuasai oleh Jendral Lintasan milik Samsul dari Tiris sebagai juara pertama, disusul Arsetan Bos Muda milik Sarmadi dari Desa Tandon Sentul yang dengan gagah menempati posisi kedua, dan Lintang Jaya milik Pandi dari Desa Pedagangan di posisi ketiga.

Selain Karapan Sapi, acara semakin meriah dengan kehadiran Ojhung, sebuah tradisi adu ketangkasan yang melibatkan sekitar 50 peserta dari berbagai desa, termasuk Semendi, Sumberejo, dan Muneng.

Suara rotan yang beradu dengan tubuh peserta menciptakan suasana penuh ketegangan dan menguras adrenalin.

Menariknya, Kepala Desa Tandon Sentul, Sukri, memberikan saweran Rp200 ribu untuk setiap peserta dari desanya, sedangkan peserta dari luar desa mendapat saweran Rp50 ribu.

Ojhung kali ini tidak mengenal pemenang atau pecundang, hanya semangat bertarung yang dijaga dengan pukulan rotan yang dibatasi hingga lima kali.

Kades Tandon Sentul, Sukri, mengungkapkan kebanggaannya terhadap terselenggaranya acara tersebut yang menjadi momen perdana dalam sejarah desanya. "Acara selamatan desa ini adalah wujud rasa syukur kami atas berkah yang diberikan Allah,” ujar Sukri, Sabtu (10/8/2024) sore.

Ia menyebut, dengan menggelar Karapan Sapi dan Ojhung, ingin menunjukkan jika budaya leluhur tetap hidup di tengah masyarakat. “Saya bangga dengan semangat para peserta, khususnya dari desa desa ini sendiri," tambahnya.

Gus-Haris-c.jpgPeserta yang masuk final mengarak sapinya sambil berjoget diiringi musik khas Karapan Sapi. (Foto: Ryan H/TIMES Indonesia)

Ia juga menekankan pentingnya melestarikan tradisi seperti Ojhung dan Karapan Sapi sebagai bagian dari identitas suku Madura. "Melalui acara ini, kita bisa mengenalkan budaya leluhur ke generasi muda dan memastikan, warisan ini tidak hilang ditelan zaman,” kata Sukri penuh harap.

Acara ini akan menjadi agenda rutin setiap tahun, sebagai wujud kebanggaan terhadap kekayaan budaya leluhur.

Sumarles, salah satu warga setempat yang turut menyaksikan, mengungkapkan kebahagiaannya atas terselenggaranya acara tersebut. “Saya sangat bangga karena desa kami bisa menggelar acara sebesar ini. Kerapan Sapi dan Ojhung bisa saya lihat langsung,” ungkap pria asal Dusun Kranggan Desa Palang Besi itu.

Sementara itu, Gus Haris, yang menjadi tamu kehormatan dalam acara itu, mengaku terkesan dengan antusiasme warga dan kekayaan budaya yang masih terjaga dengan baik.

“Ini adalah cermin kekuatan gotong royong dan kecintaan kita pada tradisi,” ucap Calon Bupati Probolinggo yang dikenal dengan jargon SAE itu.

Karapan Sapi dan Ojhung tidak hanya sekadar hiburan, tapi juga perekat tali persaudaraan.

Gus Haris mengaku melihat semangat luar biasa dari warga Tandon Sentul, yang membuktikan bahwa budaya masih hidup dan berdenyut kuat di tengah arus modernisasi.

“Kita harus terus mendukung dan melestarikannya,” tegas pria penerima Anugerah Most Valuable Person Jatim 2023 dalam acara Anugerah TIMES Indonesia (ATI) 2023 itu.

Puncak perayaan selamatan desa ini akan digelar pada Minggu (11/8/2024), dan dipastikan akan semakin meriah dengan kolaborasi DJ Caca dan Brewog Audio yang akan dimulai pukul 19.00 WIB hingga selesai.

Perayaan selamatan desa ini tidak hanya menjadi ajang nostalgia, tetapi juga bukti bahwa tradisi yang diwariskan nenek moyang masih sangat relevan dan menjadi bagian penting dari identitas masyarakat.

Warga berharap, acara seperti ini akan terus menjadi agenda tahunan yang dinantikan, memperkuat akar budaya di tanah Probolinggo yang kaya akan tradisi. (*)

Pewarta : Ryan H
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.