TIMES PROBOLINGGO, BUDAPEST – Marhadi, dosen Universitas Riau yang sedang menempuh program S3 di Hungaria, terpilih sebagai Ketua PPI Hungaria (Perhimpunan Pelajar Indonesia Hungaria) periode 2023-2024. Bersama dengan wakilnya, Fadhilla Adzani, Marhadi dikukuhkan oleh pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Budapest pada Maret 2023. 

Dalam sambutannya, Ivan Hidayat, Pejabat Kedutaan Besar RI Budapest, mengatakan bahwa PPI Hungaria selama ini telah berkontribusi dalam proses adaptasi mahasiswa Indonesia yang mengenyam pendidikan di Hungaria.

Marhadi, dosen FEB Universitas Riau ini pernah menjabat sebagai Koordinator Program Studi S1 Manajemen FEB UNRI. Ia berjanji akan mengoptimalkan potensi anggota PPI Hungaria dalam meningkatkan skill dan kompetensi baik dalam akademik maupun non-akademik. 

"Dengan tagline "Kolaborasi dan Kontribusi," saya berharap seluruh anggota PPI Hungaria mampu berperan aktif dan berkontribusi untuk memajukan PPI di kancah organisasi pelajar internasional," ucapnya.

Pasangan Marhadi dan Fadhilla Adzani meraih suara sebesar 97 persen dalam pemilihan ini. Fadhilla Adzani, mahasiswa Program Msc in Business Development University of Pécs Hungaria. 

Dalam kesempatan itu Fadhilla mengatakan bahwa program oragnisasi ini ke depannya akan lebih mengedepankan aspek kebersamaan, keberagamaan, serta intelektualitas. 

"Program kajian dan diskusi, pengajian, family gathering, serta program unggulan lainnya akan menjadi prioritas dalam kepengurusan ke depan," katanya.

Marhadi juga berharap bahwa kerjasama internasional antara kampus-kampus di Indonesia dan Hungaria akan semakin meningkat. Sehingga target untuk mencapai akreditasi internasional dan target Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi dalam bidang Kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri bisa terwujud.

Ketua PPI Hungaria terpilih ini mengajak seluruh anggota organisasi untuk terlibat aktif dan peduli serta menunjukkan identitas sebagai warga negara Indonesia yang bertoleransi. "Saya berharap hasil riset dan ilmu yang diperoleh di negara ini dapat dikembangkan ketika para mahasiswa tersebut kembali ke Indonesia nantinya," pesan Marhadi. (*)