TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Zulmi Noor Hasani, Calon Bupati Probolinggo menyatakan secara gamblang bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo yang berada di urutan ke-4 tertinggi di Jawa Timur, tidak benar adanya. Zulmi mengklaim, data yang diunggah secara publik tersebut tidak sesuai fakta di lapangan, melainkan hanya data yang keliru.

Hal itu disampaikan oleh Zulmi Noor Hasani, saat acara debat kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo, yang digelar oleh KPU setempat di Gedung Islamic Center Kraksaan, pada Minggu (17/11/2024) malam.

Zulmi menyebut, dirinya sangat yakin bahwa Kabupaten Probolinggo bukan wilayah termiskin keempat di Jawa Timur, melainkan hanya kesalahan data yang diunggah oleh pihak desa dan pemerintah.

“Saya yakin, Kabupaten Probolinggo bukan daerah termiskin keempat. Melainkan hanya salah data,” ujar Zulmi dalam debat tersebut.

Namun saat ditanya soal data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, dalam konferensi pers, Zulmi justru menyebut tidak demikian. Ia berdalih bahwa dirinya telah mendatangi sejumlah lokasi di 24 kecamatan Kabupaten Probolinggo. Hasil pengamatan dirinya itu pun dinyatakan pada publik bawah kemiskinan keempat tersebut tidak benar.

Begitu pula dengan persoalan pendataan yang dianggap tidak mencerminkan kondisi nyata di lapangan. Zulmi menjelaskan bahwa mekanisme pendataan warga miskin sering kali tidak dilakukan dengan cermat, sehingga banyak bantuan pemerintah menjadi tidak tepat sasaran.

"Banyak masyarakat yang seharusnya sudah tidak lagi menerima bantuan karena kondisi ekonominya membaik, tapi tetap mendapatkan. Sebaliknya, mereka yang benar-benar membutuhkan justru tidak terdata," tegasnya.

Perlu diketahui, berdasarkan data yang dirilis oleh BPS Kabupaten Probolinggo, sepanjang tahun 2022, 2023 hingga tahun 2024, Kabupaten Probolinggo menjadi daerah termiskin keempat di antara 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Bahkan, pada beberapa tahun sebelumnya, status itu juga dinisbatkan kepada Kabupaten Probolinggo. (*)