TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Wali Kota Probolinggo, Jawa Timur, Hadi Zainal Abidin menyambut baik dan mengapresiasi program Coorporate Social Responsibility TIMES Indonesia (CSR TIMES Indonesia). Program yang diberikan, berupa pemberitaan positif dari UMKM dan wisata di bawah binaan Pemkot Probolinggo sebagai wujud nyata untuk bangkit kembali pasca pandemi Covid-19.

Kepala Biro TIMES Indonesia Probolinggo, Muhammad Iqbal menyebut, program itu sejatinya berlangsung sejak Maret hingga Mei 2021 lalu. Namun masih bisa diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.

“Sesuai dengan slogan TIMES Indonesia, yakni Building, Inspiring and Positive Thinking. Maka program ini sedapatnya bisa menjadi jembatan agar sasaran penerima bisa bangkit kembali pasca pandemi Covid-19,” katanya, Rabu (19/5/2021).

Program CSR yang diberikan TIMES Indonesia berupa pemberitaan positif bagi UMKM dan destinasi wisata yang ada di Kota Probolinggo. Dengan target minimal 300 pemberitaan dalam jangka waktu satu bulan. Jumlah itu, setara dengan Rp 300 juta.

Nantinya, ada 100 UMKM maupun destinasi wisata di Kota Probolinggo yang bakal menerima manfaat CSR itu. Dimana masing-masing sasaran, punya jatah antara 3 sampai 5 berita positif dalam satu bulan.

Terkait program CSR itu, Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin sangat mengapresiasi dan menyambut baik. “Artinya ada perhatian dan kepedulian dari TIMES Indonesia sebagai salah satu media mainstream berjejaring. Terhadap potensi dan keadaan kota ini,” ujarnya, ditemui sesaat usai sidak di Kanigaran.

Dari kerjasama itu, dirinya berharap melalui pemberitaan positif dari TIMES Indonesia bisa mendongkrak dan mendukung UMKM dan destinasi wisata yang ada di Kota Probolinggo. Untuk bangkit dan semakin berkembang, pasca pandemi covid19.

“Selama masa pandemi berlangsung, 2020 lalu sampai saat ini, pertumbuhan UMKM luar biasa. Dengan stimulan ini, diharapkan mereka bisa makin berkembang dan menjadi semakin baik lagi,” imbuh Wali Kota Hadi.

Data dari Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo, sebelumnya mencatat hanya ada ada sekitar 6.000 UMKM yang terdaftar. Dari data tersebut, memang diakui sempat terdampak surat edaran pembatasan jam operasional selama pandemi berlangsung.

Terbaru, dari September 2020 sampai saat ini, ada penambahan sekitar 13 ribu lebih UMKM. Tepatnya sekitar 19.200 UMKM. Penambahan itu sebagai imbas dari pekerja yang terkena PHK. Karena perusahaan terdampak covid19. Lepas dari pekerjaan itu, pecatan pekerja itu kemudian beralih menjadi pelaku UMKM.

Program CSR TIMES Indonesia pun, diharapkan mampu membangkitkan sektor perekonomian yang lesu itu, pasca pandemi Covid-19. Sehingga UMKM dan destinasi wisata yang ada bisa semakin berkembang dan sukses. (*)