TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Jelang momen Natal dan tahun baru 2021-2022, harga minyak goreng di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, masih tinggi. Hal ini membuat pembeli dan pedagang resah, karena harganya terlalu mahal.

Pasalnya, kenaikan minyak goreng hingga Rabu (1/12/2021) ini masih menjadi keluhan dan keresahan masyarakat setempat. karena harganya jauh lebih tinggi daripada sebelumnya yang mencapai 40 persen.

Salah satunya di pasar tradisional Kecamatan Paiton, Kabupaten  Probolinggo, harga minyak goreng baik kemasan maupun harga minyak goreng curah terus mengalami kenaikan.

"Seperti minyak goreng kemasan per liter, saat ini mencapai Rp 18 ribu. Yang sebelumnya hanya Rp 13 ribu per liternya. Untuk minyak goreng curah dari Rp 12 ribu, saat ini naik menjadi Rp 17 ribu perliternya," kata Hasim, seorang pedagang sembako di pasar Paiton.

Hasim mengungkapkan, dengan naiknya harga minyak goreng tersebut, daya beli pelanggannya berkurang, dikarenakan kenaikan minyak goreng hampir terjadi setiap hari.

Sementara Lia Acik, salah seorang pemilik warung makan di Paiton berharap, harga minyak kembali normal, karena penghasilan yang dia dapat setiap harinya sangat minim. Dirinya berharap pemerintah bisa mengembalikan harga minyak seperti hari hari sebelumnya.

"Bingung kalau sudah seperti ini, pelanggan berkurang dan kami bingung mau menaikkan harga jual kepada pelanggan. Harapan saya kepada pemerintah agar supaya segera menormalkan kembali harga minyak goreng ini," harap Lia Acik.

Pedagang dan pembeli berharap, pemerintah daerah dan utamanya dinas terkait di Kabupaten Probolinggo, segera melakukan operasi pasar, agar harga minyak goreng kembali stabil. (*)