TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Harga beras di Kota Probolinggo dipastikan aman! Isu kenaikan 5-6 persen yang beredar di pasaran ditepis setelah tim gabungan Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Rabu (22/10/2025) dan memastikan harga di pasar serta ritel modern patuh pada Harga Eceran Tertinggi (HET).
Sidak dipimpin langsung oleh Deputi III Bapanas, Dr. Andriko Noto Susanto. Menyisir Pasar Baru dan ritel modern, Andriko didampingi Satgas Pangan Pusat, Bulog Jatim, dan dinas setempat. Hasilnya, harga beras sesuai HET.
"Hasil pengecekan lapangan menunjukkan harga beras premium masih di kisaran Rp14.900 per kilogram, sedangkan medium zona 1 Rp13.500 per kilogram. Semua sesuai HET," jelas Andriko.
Andriko menegaskan, Bapanas telah menyiapkan langkah antisipatif yang ketat jika ditemukan pelanggaran.
"Bulog siap turun dengan operasi pasar menggunakan beras SPHP seharga Rp12.500 per kilogram jika harga melampaui HET. Jangan main-main," tegasnya.
Tidak hanya harga, aspek mutu dan labelisasi beras turut menjadi perhatian khusus Bapanas. Mereka mengambil sampel beras untuk diuji laboratorium.
Hal tersebut dilakukan untuk memverifikasi apakah klaim pada label sesuai dengan kualitas aktual isinya.
"Label premium harus sesuai isinya. Jika tidak, ada sanksi tegas berupa pencabutan izin," cetus Andriko.
Kekhawatiran akan kelangkaan stok juga langsung ditepis oleh Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Timur, Langgeng Wisnu A. Ia menjamin, stok beras di Jawa Timur saat ini mencapai angka fantastis, yakni 960 ribu ton, termasuk cadangan untuk Kota Probolinggo.
"Stok aman, distribusi lancar. Kami siap intervensi jika harga mengalami gejolak," ungkap Langgeng.
Sidak ini merupakan bagian dari pengawasan rutin Bapanas menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), sekaligus menepis kekhawatiran kelangkaan dan kenaikan harga pangan strategis lainnya. (*)
Pewarta | : Sri Hartini |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |