Hukum dan Kriminal

Cegah Tawuran Pelajar, Ini Manuver Polresta Probolinggo

Rabu, 09 Juni 2021 - 10:16
Cegah Tawuran Pelajar, Ini Manuver Polresta Probolinggo Polisi datangi sekolah sekaligus razia pelajar tak taat aturan berkendara. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)

TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Cegah tawuran pelajar SMK, Satlantas Polresta Probolinggo datangi sejumlah sekolah. Di sejumlah sekolah itu, polisi lakukan razia sekaligus sosialisasi pada pelajar. Soal pentingnya taat aturan lalu lintas, serta himbauan pencegahan tawuran pelajar.

Salah satu sekolah yang didatangi adalah SMK A. Yani kampus dua, di jalan mastrip, Kota Probolinggo. Sejumlah siswa yang datang langsung diperiksa. Mulai dari kelengkapan surat kendaraan, cek badan dan kondisi kendaraan yang digunakan.

Beberapa siswa terpaksa ditilang. Lantaran tidak memakai helm. Serta knalpot brong atau tidak sesuai standart pabrik.

“Kami tilang, untuk memberikan efek jera. Khusus kendaraan yang menggunakan spare part tidak sesuai standart, harus membongkar dan memasang bagian orisinilnya," kata Kasatlantas Polresta Probolinggo, AKP Roni Faslah, Rabu (9/6/2021).

Langkah itu merupakan tindak lanjut, pasca terjadi bentrok antar pelajar SMK di depan sekolah itu. “Salah satu tindak lanjut peristiwa kemarin. Kami sampaikan bersama pihak sekolah, kecamatan dan koramil, bahwa tawuran itu tindakan tidak terpuji,” imbuhnya.

Amankan Sejumlah Pemuda

Tak hanya mendatangi sekolah. Pihak kepolisian juga menggelar patroli terpadu. Sebagai tindak lanjut antisipasi terjadinya tawuran antar pelajar SMK. Pasca melakukan sweeping, sosialisasi dan razia di sekolah, petugas gelar patroli di jalan dan tempat nongkrong. Hasilnya, sekitar sepuluh pemuda diamankan.

Mereka diamankan di Taman Semeru, Kademangan, Kota Probolinggo. Saat patroli terpadu digelar, petugas mendapati pemuda ini sedang asik nongkrong. Setelah ditanyai, ternyata jawaban yang diberikan ‘ngelantur’ alias tidak jelas.

Petugas pun mengamankan pemuda dengan berbagai macam status ini. Ada yang di bawah umur, masih pelajar SMK, alumni SMK A. Yani dan pemuda putus sekolah atau drop out.

Salah satu pemuda yang tak mau disebut namanya menyebut, dirinya kesal karena sekolah tempatnya menimba ilmu dahulu diserang oleh siswa SMK dari sekolah lain. Dirinya nongkrong di sekitar sekolah tersebut, di Kademangan.

Sementara pemuda lainnya, mengaku hanya ikut-ikutan nongkrong saja, sambil ngopi. “Tadinya saya hanya nongkrong dan minum kopi. Tapi malah terjaring razia ini. Tidak tahu soal tawuran itu,” sahut salah satu pemuda.

Sejauh ini, polisi mengamankan pemuda itu di Mapolresta Probolinggo. Beserta sejumlah barang lainnya. Seperti kendaraan bermotor yang digunakan para pemuda itu.

“Kami masih menyelidiki. Karena saat patroli, kami tanyai mereka, jawabannya tidak jelas. Di sini kami periksa dan sekaligus kami tes urine, antisipasi mereka itu sadar atau di bawah pengaruh miras atau bahkan narkoba,” jelas Wakapolresta Probolinggo, Kompol M. Khoiril.

Tindakan ini ditempuh untuk meredam konflik antara pelajar SMK yang sebelumnya terlibat tawuran. Berujung pada penyerangan gedung sekolah SMK A. Yani Kampus dua, di jalan mastrip, Kota Probolinggo. Tindakan preventif lainnya, adalah mendatangi sekolah-sekolah. Polresta Probolinggo tak hentinya sosialisasi pada pelajar, agar tidak terlibat dalam tawuran pelajar itu. (*)

Pewarta : Ryan
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.