TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Ahmad Fausi (26) warga Desa Sambirampak, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (29/5/2021) lari dari tahanan Polsek Kotaanyar, Polres Probolinggo sekira pukul 20.00 WIB. Ia merupakan seorang tersangka curanmor di 8 TKP.

Tersangka lari dari tahanan dengan kondisi tangan diborgol lewat jendela saat dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh petugas. Namun. Saat diperiksa, oleh Kanit Reskrim Polsek Kotaanyar Aipda Febri, ditinggal makan ke luar. Mendapati kesempatan itu tersangka langsung lari.

Sehari setelahnya pada Senin (31/5/2021) pagi sekitar pukul 6.00 WIB, tersangka ditemukan bunuh diri dengan gantung diri di pepohonan di hutan Desa Curah Temuh, Kecamatan Kotaanyar.

“Benar, tersangka ditemukan bunuh diri dengan gantung diri. Ia ditemukan oleh warga kemudian kita tindaklanjuti ke lokasi kejadian. Kita evakuasi korban ke kamar mayat RSUD Waluyo Jati Kraksaan, untuk dilakukan autopsy,” ungkap Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Rizky Santoso.

Kata Rizky, tersangka murni bunuh diri, karena di tubuh korban ini tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Ia murni gantung diri tersangka sebelumnya merupakan tahanan di Mapolres Probolinggo. Namun, dilimpahkan ke Polsek Kotaanyar. Tersangka menjadi tahanan selama sebulan lebih.

“Sebelumnya, tersangka ini dilakukan pemeriksaan oleh anggota di Polsek Kotaanyar, dengan tangan diborgol. Saat itu oleh petugas ditinggal makan, posisi tersngka di kursi penyidikan. Tak lama kemudian tersangka lari lewat jendela dengan tangan diborgol,” terangnya.

Sampai kini, polisi masih melakukan penjagaan tersangka (korban bunuhdiri) di kamar mayat RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Diberitakan sebelumnya, Fausi adalah tersangka curanmor di 8 TKP, ia kemudian ditangkap petugas Polres Probolinggo, bersama satu teman lainnya yang juga beraksi di beberapa TKP. Dan kini tersangka ditemukan bunuh diri di hutan.(*)