TIMES PROBOLINGGO, JAKARTA – Pierluigi Collina, Ketua Komite Wasit FIFA, menyatakan dukungannya terhadap penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR) untuk meninjau keputusan tendangan sudut pada Piala Dunia 2026 mendatang. Menurutnya, akan sangat disayangkan jika sebuah pertandingan penting ditentukan oleh “kesalahan jujur” wasit.
“Saya pikir tujuan kita semua adalah mencapai keputusan yang tepat di lapangan,” ujar Collina di Washington, D.C., jelang pengundian jadwal final Piala Dunia. “Akan menjadi hal yang menyedihkan jika hasil sebuah kompetisi ditentukan bukan oleh aksi pemain di lapangan, tetapi oleh kesalahan yang tak disengaja dari pengambil keputusan.”
Wacana untuk memperluas cakupan protokol VAR hingga mencakup peninjauan keputusan tendangan sudut pada Piala Dunia di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko telah mengemuka pekan ini. Untuk dapat diimplementasikan dalam waktu yang relatif singkat, usulan ini harus disetujui sebagai uji coba oleh International Football Association Board (IFAB)—badan pembuat hukum sepakbola dunia—dalam pertemuan tahunannya bulan depan.
Collina, yang merupakan mantan wasit elite asal Italia, menegaskan bahwa tujuan akhir dari teknologi ini adalah mendukung wasit. “Inilah yang meyakinkan kami 13-14 tahun lalu untuk mulai memikirkan cara membantu wasit [dengan teknologi]. Jadi, jika kita bisa mendapatkan ini, bagi saya itu positif,” jelasnya.
Menanggapi kekhawatiran bahwa peninjauan tendangan sudut dapat memperlambat alur pertandingan, Collina memberikan argumen teknis. “Kriteria utamanya adalah tidak ada penundaan. Dalam tendangan sudut, ada jeda alamiah karena biasanya kita menunggu kedua bek tengah naik ke depan. Dibutuhkan sekitar 10-15 detik untuk menyiapkan para penyerang,” paparnya.
“Dalam jeda 10-15 detik itu, jika tendangan sudut diberikan secara keliru… dan semua orang memiliki bukti bahwa awal permulaan serangan itu salah, maka bagi saya sulit dimengerti jika kita memiliki kesempatan untuk melihat kesalahan tersebut, mengapa kita harus menyembunyikan kepala dan berharap tidak terjadi apa-apa dari tendangan sudut yang diambil.”
Inisiatif ini merupakan bagian dari sejumlah pembahasan IFAB untuk memperluas kewenangan VAR. Pada Oktober lalu, lembaga tersebut juga mengumumkan diskusi mengenai pemberian wewenang kepada VAR untuk melakukan intervensi jika kartu kuning kedua diberikan secara tidak tepat, yang berpotensi menjadi inovasi lain di Piala Dunia mendatang.
Namun, langkah ekspansi VAR ini tidak lepas dari penolakan. Mark Bullingham, Direktur Eksekutif Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) yang juga merupakan direktur IFAB, sebelumnya telah menyatakan penentangannya terhadap perluasan protokol VAR lebih lanjut, dengan alasan bahwa tidak perlu memperluas cakupannya.
Keputusan akhir mengenai nasib usulan ini kini berada di tangan IFAB, yang akan menentukan apakah sepakbola dunia siap untuk memberikan mata tambahan kepada wasit pada momen tendangan sudut. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kepala Wasit FIFA Dukung Penggunaan VAR untuk Tendangan Sudut di Piala Dunia 2026
| Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |