https://probolinggo.times.co.id/
Pendidikan

Ponpes di Probolinggo Sambut Kedatangan Santri Usai Liburan

Sabtu, 22 Mei 2021 - 18:49
Ponpes di Probolinggo Sambut Kedatangan Santri Usai Liburan Santri Ponpes Zainul Hasan Genggong menjalani pengecekan suhu tubuh setiba di pesantren pasca libur lebaran (foto: Dokumen)

TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Libur lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah telah usai. Santri pondok pesantren di Probolinggo, Jatim, mulai kembali ke pesantren di tengah pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah untuk mengendalikan pandemi Covid 19.

Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo mencatat, sedikitnya terdapat 89 pesantren di Probolinggo, yang tersebar di 24 kecamatan.

Santri pesantren tersebut, dijadwalkan kembali ke pondok dalam periode 21 Mei hingga 7 Juni 2021. Santri Ponpes Zainul Hasan Genggong dijadwalkan kembali 21-22 Mei oleh pengurus.

santri b

Yang paling akhir adalah santri Ponpes Hidayatul Falah. Santri ponpes yang berada di Desa Wringin Anom, Kecamatan Tongas ini, dijadwalkan kembali ke pondok pada 7 Juni 2021.

"Kembalian santri sudah terjadwal oleh masing-masing pesantren, dan hampir semuanya ada SOP-nya," kata Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo, Akhmad Sruji Bahtiar kepada TIMES Indonesia.

Ponpes Nurul Jadid, mengatur jadwal kembalian santri secara bertahap untuk menghindari kerumunan. Yakni 22-27 Mei 2021. Kedatangan santri dikoordinir oleh Pembantu Pengurus Ponpes Nurul Jadid (P4NJ) yang ada di setiap daerah.

Santri diwajibkan isolasi mandiri selama 7 hari sebelum kembali ke pesantren. Juga memperhatikan 5 M. Yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjauhi kerumunan, menjaga jarak dan membaca doa.

Santri juga diwajiban menunjukkan hasil tes swab PCR atau rapid test antigen dengan hasil negatif atau non reaktif saat kembali. Bagi yang tak bisa menunjukkan, akan dilakukan tes G-Nose di ponpes.

"Kembalian santri dilakukan bertahap. Setiap hari sekitar seribu santri dengan membawa hasil rapid test antigen," kata Sekretaris Pesantren Nurul Jadid, Faizin Syamwil.

Jadwal kembalian santri secara bertahap juga dilakukan Ponpes Zainul Hasan Genggong. Yakni 21 Mei untuk santri putri, dan 22 Mei untuk santri putra. Santri juga diwajiban menunjukkan hasil tes swab PCR atau rapid test antigen dengan hasil negatif atau non reaktif saat kembali.

"Ada alat G-Nose, hanya belum bisa mengcover semua santri. Beberapa kriteria disampaikan langsung kepada wali santri," kata Kepala Biro Kepesantrenan Ponpes Zainul Hasan Genggong, Gus Moh. Haris Damanhuri.

Pengurus Ponpes Zainul Hasan Genggong melarang pengantar santri memasuki area pesantren. Ketika memasuki area pesantren, santri wajib mengikuti protokol kesehatan yang telah disediakan oleh pesantren.

Di Ponpes Nurul Qodim, santri diminta menjaga kesehatan dan menjalani isolasi mandiri selama 3 hari sebelum kembali ke pesantren.

Berdasarkan data Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, santri pesantren tidak diperkenankan menggunakan kendaraan umum saat kembali ke pondok.

Pemerintah Gratiskan Rapid Test Antigen Bagi Santri

Baik Pemkab maupun Pemkot Probolinggo, menggratiskan biaya layanan rapid test antigen bagi santri yang akan kembali ke pesantren. Caranya dengan mendatangi puskesmas terdekat dengan menunjukkan KTP atau kartu identitas santri.

Kebijakan pemerintah ini mendapat apresiasi dari Katib PWNU Jatim, KH. Syafruddin Syarif. Menurutnya, santri merupakan kader masa depan bagi daerah masing-masing.

Karenanya, daerah selayaknya memberi pelayanan agar santri tidak dibebani dengan biaya rapid test antigen untuk kembali ke pesantren.

"Kami mengapresiasi yang tinggi kepada kepala daerah yang memberikan layanan rapid test gratis. Bagi yang belum, kami harap bisa bekerjasama," katanya.

Covid 19 Cenderung Meningkat Pasca Liburan

Satuan Tugas Penanganan Covid 19 mencatat, pelaksanaan libur panjang mengakibatkan kenaikan kasus Covid 19 di Indonesia.

Jeda waktu antara selesai libur panjang dengan kenaikan kasus berkisar 10-14 hari. Dampak kenaikan kasus terlihat minima selama tiga pekan.

Libur Idul Fitri 2020 misalnya pada 22-25 Mei 2020. Sebelas hari berselang, terjadi kenaikan kasus Covid 19. Yakni dari 6 Juni hingga 28 Juni 2020.

Trend serupa terjadi saat libur kemerdekaan RI pada tanggal 17, 20-23 Agustus, libur maulid nabi pada 28 Oktober sampai 1 November, serta libur natal dan tahun baru pada 24 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021.

Saat kebijakan PPKM Mikro dijalankan, momen liburan tak mengakibatkan kenaikan kasus Covid 19. Itu terlihat pada libur Imlek, libur Isra' Mikraj dan libur Paskah, yang disertai dengan larangan ke luar kota.

Kondisi Covid 19 di Probolinggo

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Probolinggo pada 21 Mei 2021, dari total 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo, 21 di antaranya berstatus hijau. Yang berarti resiko rendah penularan Covid 19.

Tiga kecamatan tersisa berstatus kuning yang berarti resiko sedang. Yakni Kecamatan Pajarakan, Dringu, dan Kecamatan Leces.

Kasus Positif Covid 19 tercatat sebanyak 3.205 kasus. Dari jumlah tersebut, empat pasien masih menjalani perawatan. Kemudian 3.010 pasien dinyatakan sembuh, dan 191 pasien meninģgal dunia.

Di Kota Probolinggo, terdapat 2.166 kasus Covid 19. Dari angka tersebut, empat pasien masih dirawat. Kemudian 2.009 pasien dinyatakan sembuh, dan 153 pasien meningga dunia. (*)

Pewarta : Muhammad Iqbal
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.