TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Ada lebih dari 15 ribu warga di Kabupaten Probolinggo yang berpendidikan rendah. Hal itu dibuktikan dengan indeks pendidikan daerah setempat yang masuk rangking ketiga terendah di Jawa Timur.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Fathur Rosi mengaku indeks pendidikan daerah setempat memang sangat rendah, yaitu sekitar 0.55 pada tahun 2021. Angka itu, menurutnya tergolong rendah, termasuk seluruh daerah yang memiliki ranting angka di bawah 0.6.
Berdasarkan data dari BPS Jawa Timur, Indeks Pendidikan Kabupaten Probolinggo pada tahun 2019 sebesar 0.54. Angka itu masuk dalam rangking ketiga terbawah, setalah Kabupaten Sampang sebesar 0.49 dan Kabupaten Bangkalan sebesar 0.51.
Fathur Rosi tak menampik, jika ada sekitar 15 ribu lebih warga di Kabupaten Probolinggo yang tidak sekolah atau dengan pendidikan rendah. Hal itu memang terihat dari minat masyarakat yang nampaknya telah membudaya. Banyak masyarakat yang berasumsi, pendidikan tinggi atau pun rendah tidak menunjang masa dapan dan sebagainya.
Pelaksanaan belajar mengajar di salah satu lembaga pendidikan SD. (Foto: Dokumen/TIMES Indonesia)
Nah, oleh karena itu, pihaknya mendorong dengan berbagai cara untuk mengatasi problem tersebut. Salah satunya dengan melakukan kesetaraan kejar paket A, B, dan C. Tentunya, strategi grand design ini tidak menggunakan bajet kecil.
Makanya, pihaknya menggandeng berbagai instansi, termasuk Baznas, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Corporate Social Responsibility (CSR), dan beberapa instansi lainnya untuk gotong royong memikul dan menyelesaikan persoalan ini bersama-sama.
Penyelesaian ini pun tak bisa ditarget dalam waktu satu tahun saja. Jika hal ini bisa berjalan lancar, lanjut dia, dalam jangka 3 tahun ke depan, hasil dari grand design itu akan terasa.
"Sebenarnya gerakannya ini sudah dari tahun kemarin. Cuman tahun ini kami buat grand design atau road map baru. Sebab, gerakan ini harus massif dan melibatkan berbagai pihak," ungkap pria berkaca mata ini.
Pelaksanaan pembelajaran siswa di salah satu SD di Kabupaten Probolinggo. (Foto: Dokumen/TIMES Indonesia)
Sebagai catatan, berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Timur, Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Kabupaten Probolinggo tahun 2021 berada di angka 66,26. Angka itu menempatkan daerah dengan 1,15 juta penduduk ini, berada di rangking empat terbawah di antara 38 kabupaten.
Di bawah Kabupaten Probolinggo ada Kabupaten Lumajang dengan IPM 66,07, Kabupaten Bangkalan dengan IPM 64,36, dan Kabupaten Sampang dengan IPM 62,80.
Sedangkan komponen dalam IPM di Kabupaten Probolinggo tahun 2021 sendiri, yaitu Harapan Lama Sekolah atau HLS sebesar 12.36; Rata-rata Lama Sekolah atau RLS sebesar 6.12; dan anggka harapan hidup atau AHH sebesar 67.36. (*)
Pewarta | : Abdul Jalil |
Editor | : Muhammad Iqbal |