TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Nuansa magis dan penuh pesona siap mewarnai soft opening Seven Lakes Festival Probolinggo 2025. Berlokasi di Ranu Segaran, Kecamatan Tiris, yang lekat dengan legenda sang dewi, acara pembukaan pada Jumat, 7 November 2025, akan menghadirkan pertunjukan spektakuler.
Pusat perhatian dalam acara ini adalah penampilan 16 gadis lokal pilihan. Dikiaskan sebagai "Titisan Dewi Rengganis", para gadis berparas ayu ini akan tampil memukau dalam sebuah peragaan busana (Fashion Show) yang unik.
Legenda Dewi Rengganis sejatinya berpusat di Pegunungan Argopuro Kecamatan Krucil. Sedangkan Ranu Segaran (dan danau-danau lain di Tiris) merupakan bagian dari lanskap dan ekosistem pegunungan tersebut.
Dalam beberapa versi cerita, kawasan di sekitar danau yang kini bernama Ranu Segaran disebut sebagai salah satu tempat di mana para pengikut atau bahkan Dewi Rengganis sendiri singgah dan membangun permukiman.
Kisah Dewi Rengganis sudah sangat melekat dengan identitas Kecamatan Krucil dan Tiris. Bahkan, ada kepercayaan lokal yang menyebut bahwa para perempuan di Krucil dan Tiris adalah "titisan" atau keturunan dari Dewi Rengganis, yang mencerminkan kecantikan dan kekuatan sang dewi.
Nah, dalam acara ini, para gadis titisan sang dewi ini akan tampil memukau. Mereka tidak akan berjalan di panggung biasa, melainkan di atas catwalk panggung apung yang didirikan megah di tengah keindahan Danau Ranu Segaran.
Para "Titisan Dewi Rengganis" ini akan membawakan busana-busana istimewa yang mengusung tema "Alam dan Kearifan Lokal". Setiap karya yang ditampilkan merupakan representasi dari potensi dan kreativitas 16 desa yang ada di Kecamatan Tiris.
Pertunjukan ini dirancang untuk memadukan kemegahan alam Ranu Segaran, pesona para gadis, dan kekayaan budaya lokal.
Lebih dari sekadar pertunjukan, soft opening ini juga menjadi momentum penting. Acara ini dirancang sebagai wadah kolaborasi antara para pelaku seni, pegiat ekonomi kreatif, dan sektor swasta.
Kolaborasi ini diharapkan dapat bersinergi mendukung visi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo untuk mewujudkan destinasi wisata yang berkelanjutan dan inklusif di kawasan tersebut. (*)
| Pewarta | : Abdul Jalil |
| Editor | : Muhammad Iqbal |