TIMES PROBOLINGGO, PACITAN – Pemdes Arjosari berinovasi menyulap Bukit Wijil menjadi destinasi wisata spot selfie yang menarik daya kunjung, terutama kaum milenial.

Suasana sejuk di bawah rindangnya pepohonan kayu Sono bisa dirasakan wisatawan saat memasuki area bukit yang dinamakan Gunung Wijil.

Letaknya yang sangat strategis mudah ditemukan oleh wisatawan yang melintas dari arah Pacitan menuju Ponorogo. Tepatnya depan Balai Desa Arjosari sebelah utara pertigaan jalan. Di sana terpampang jelas papan nama Wisata Gunung Wijil. 

Meskipun belum diresmikan, namun sudah banyak tiap hari pengunjung yang datang menikmati sensasi bukit tandus namun memiliki daya pikat tersendiri. Masing-masing tempat duduk terdapat payung besar yang atapnya terbuat dari serabut aren, saat hujan pengunjung bisa berteduh di bawahnya.

"Awal mulanya tempat ini perbukitan tandus berupa batu yang ditumbuhi rumput liar. Dari situlah muncul ide untuk mengelolanya menjadi tempat wisata," kata Kades Arjosari, Utomo saat meninjau finishing pembangunan wisata Gunung Wijil.

Dirinya menceritakan, sejak awal tahun 2021 mulai memikirkan pembangunan dan mendesain bukit tandus tersebut dengan memanfaatkan Dana Desa.

"Kebetulan berada di tanah milik Pemdes. Total biaya pembangunan Rp 148 juta dari Dana Desa. Kini sudah dalam tahapan finishing 90%. Tinggal menyempurnakan fasilitas penunjang lainnya," jelasnya.

Selanjutnya, Utomo mengatakan, untuk menunjang fasilitas di wisata tersebut, pihaknya melengkapi dengan rumah singgah dan MCK.

"Dalam waktu dekat kami lengkapi dengan area parkir, homestay dan kantin yang daya kelolanya oleh BUMDes. Karena konsepnya milenial, peran karang taruna desa sangat kami harapkan untuk ambil bagian," terangnya.

Lebih lanjut, Kades Arjosari akan merilis tempat wisata Gunung Wijil setelah semua pembangunan baik sarana dan fasilitas lainnya sudah terpenuhi.

"Dalam waktu dekat, kami akan segera membuka wisata Gunung Wijil ini. Masih menyelesaikan sarana dan fasilitas lain," imbuhnya.

Dengan potensi yang dimiliki, belakangan ini Desa Arjosari sedang berusaha membangun brand kepariwisataan baru yang dikemas menarik dan sangat layak dikunjungi oleh wisatawan.

"Semoga nanti juga dapat meningkatkan potensi sumber daya dan perekonomian masyarakat kami untuk lebih berkembang," imbuhnya.

Selain tempat selfie instagramable, Bukit Wijil juga cocok untuk tempat meeting, belajar ramah anak-anak dan sekelilingnya terdapat pagar safety pengaman. Sebagai informasi, Desa Arjosari merupakan salah satu desa berada di Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur yang terdiri dari 4 dusun yaitu Krajan, Banyuripan, Semo dan Tenggaran. Jumlah KK 64 dan 1930 jiwa, mayoritas berprofesi sebagai petani padi, pegawai dan pedagang. (*)