TIMES PROBOLINGGO, JAKARTA – Cacingan tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi juga orang dewasa, terutama mereka yang sering bekerja atau beraktivitas langsung dengan tanah.
“Cacingan bisa terjadi pada orang dewasa. Perjalanan infeksi cacing pada anak dan dewasa sebenarnya sama,” ujar Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RS Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH.
Bagaimana Cacing Masuk ke Tubuh?
Menurut Ari, telur cacing gelang dapat masuk ke tubuh melalui tangan yang tidak bersih saat makan, sedangkan cacing tambang bisa masuk lewat kulit kaki yang bersentuhan langsung dengan tanah. Setelah itu, cacing dapat berpindah melalui aliran darah.
Infeksi cacing dapat menyebabkan penyumbatan pada usus halus sehingga penderitanya merasa kembung atau begah. Lebih jauh, larva cacing bisa bermigrasi ke paru-paru hingga menimbulkan gangguan pernapasan, atau naik ke saluran empedu dan menimbulkan sumbatan.
“Dalam beberapa kasus, kami juga menemukan penyumbatan saluran empedu akibat cacing yang masuk,” jelas Ari.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Cacingan pada orang dewasa dapat ditandai dengan muntah yang mengandung cacing atau buang air besar yang keluar bersama cacing. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi serius pada organ lain, bahkan berujung pada kematian.
Pencegahan dan Pengobatan
Untuk mencegah infeksi, Ari menyarankan agar masyarakat:
-
Mencuci tangan dan kaki setelah bekerja,
-
Menggunakan alas kaki dan pakaian pelindung saat bersentuhan dengan tanah,
-
Menjaga kebersihan anak-anak setelah bermain di tanah agar tidak menelan telur cacing.
Jika sudah ada riwayat cacingan, konsumsi obat cacing perlu segera dilakukan agar parasit yang tersisa bisa mati.
“Kalau memang sudah ada infestasi cacing, obat cacing harus segera diminum untuk membunuhnya. Secara umum, mengonsumsi obat cacing setiap enam bulan itu tidak masalah. Bahkan pemeriksaan feses saat medical check up setahun sekali juga penting untuk mendeteksi ada tidaknya telur cacing,” jelasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Waspada Cacingan, Tak Hanya Mengintai Anak tapi Juga Orang Dewasa
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |