TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi meluncurkan Program Karya Bakti Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang diinisiasi oleh Lantamal V Surabaya, Senin (4/8/2025). Pembukaan itu dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Probolinggo.

Program ini merupakan bagian dari pengabdian TNI Angkatan Laut kepada masyarakat pesisir, khususnya dalam meningkatkan kualitas hunian yang layak dan sehat. Sebanyak 300 unit rumah tidak layak huni akan direnovasi melalui program ini, yang tersebar di empat wilayah di Jawa Timur.

Yakni Kabupaten Probolinggo sebanyak 100 unit, Kota Probolinggo sebanyak 100 unit, Kabupaten Pasuruan sebanyak 70 unit, dan Kabupaten Magetan sebanyak 30 unit.

Total sebanyak 200 unit rumah di Kota dan Kabupaten Probolinggo akan direnovasi. Ini menjadikan wilayah Probolinggo sebagai penerima manfaat terbesar dalam program ini.

Peresmian program dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Jatim bersama Panglima Komando Armada II Laksda TNI I Gung Putu Alit Jaya, Komandan Lantamal V Laksma TNI Dr. Arya Delano, dan Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris atau Gus Haris.

Gubernur Khofifah menyampaikan, sejak tahun 2024 Lantamal V Surabaya telah membangun 7.727 unit rumah di Jawa Timur. Untuk tahun ini ada 300 unit yang akan dibangun. Sehingga dalam 90 hari ke depan, akan dibangun 80.27 unit rumah. Dari rumah tidak layak huni menjadi rumah tinggal layak huni.

“Melalui program Rutilahu ini, kita ingin memastikan bahwa masyarakat memiliki rumah yang layak, aman, dan sehat. Ini bukan hanya tentang bangunan fisik, tetapi juga tentang membangun kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.

Usai upacara seremoni, kegiatan dilanjutkan dengan peletakan keramik perdana di salah satu rumah warga di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, sebagai simbol dimulainya pelaksanaan fisik program.

Komandan Lantamal V, Laksma TNI Arya Delano, mengatakan, sasaran rumah yang akan direnovasi tersebut berdasarkan hasil koordinasi dengan pemerintah daerah. Sehingga rumah yang disasar dapat sesuai dengan harapan semua.

“TNI AL hadir bukan hanya untuk menjaga kedaulatan di laut, tetapi juga untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di darat, khususnya di wilayah pesisir,” katanya.

Program Rutilahu ini ditargetkan selesai dalam waktu 90 hari ke depan, dengan harapan dapat memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat penerima bantuan.

Bupati Probolinggo, Gus Haris, menyambut baik program tersebut dan menyatakan kesiapan pemerintah daerah untuk mendukung penuh pelaksanaannya.

Ia menyebut, pembangunan renovasi rumah ini bukan hanya sekedar memperbaiki tempat tinggal, melainkan juga untuk mendorong kesejahteraan masyarakat. Diharapkan nantinya juga berdampak pada perekonomian masyarakat.

“Terima kasih kami sampaikan, kami berharap ini tidak hanya pada renovasi rumah. Melainkan juga pada kesehatan dan ekonomi masyarakat nelayan ke depan,” ucapnya.

Program Rutilahu TNI AL ini diharapkan dapat menjadi inspirasi kolaborasi antara instansi militer dan sipil dalam menyelesaikan persoalan sosial secara nyata dan terukur. (*)