https://probolinggo.times.co.id/
Berita

Cerita Rokok Lokal Probolinggo, Ibarat Ayam Mati di Lumbung Padi

Rabu, 25 Juni 2025 - 10:08
Probolinggo ‘Raja’ Tembakau, Tapi Rokok Lokal Berguguran Petani Kabupaten Probolinggo merajang daun tembakau secara tradisional (Foto: Dokumen/TIMES Indonesia)

TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Cerita industrik rokok lokal di Kabupaten Probolinggo tak ubahnya pernyataan pepatah "ayam mati di lumbung padi." Meski menjadi salah satu sentra tembakau di Jawa Timur bersama Kabupaten Jember dan Pemekasan, tak banyak industri rokok lokal yang mampu bertahan di daerah ini.

Dulu, jumlah industri rokok lokal ini mencapai ratusan unit. Tapi lambat laun, mereka rontok satu per satu di tengah produksi tembakau di Kabupaten Probolinggo yang melimpah.

Gabungan Pengusaha Rokok atau Gapero Kabupaten Probolinggo mencatat, jumlah pabrik rokok lokal di daerah ini penah berjumlah 140 unit. Angka itu tercatat pada periode 2011 hingga 2016 atau satu dekade lalu.

Berdasarkan data BPS, produksi tembakau Kabupaten probolinggo pada kurun waktu tersebut masing-masing sebanyak 16.425,64 ton (2011), 14.721,65 ton (2012), 9.896,48 ton (2013), 13.253,31 ton (2014), 14.721,21 ton (2015), dan 9.652,02 ton (2016).

Tapi kian lama, satu persatu pabrik rokok lokal tersebut rontok. Pada akhir 2022, Gapero Kabupaten Probolinggo hanya beranggotakan lima industri rokok lokal.

"Kalau sekarang (2025), yang produksi tersisa 4 PR (pabrik rokok),” kata Ketua Gapero Kabupaten Probolinggo, Ismail Marzuki kepada TIMES Indonesia, Selasa (24/6/2025) malam.

Kebijakan cukai hasil tembakau yang terus-terusan naik, disebut menjadi penyebab rontoknya rokok lokal tersebut.

Ketika petani mulai was-was dengan komitmen 16 gudang atau pabrikan untuk menyerap hasil tembakau mereka, keberadaan industri rokok lokal terasa urgen. Ketika PR lokal jumlahnya banyak, mereka banyak menyerap tembakau petani.

Dinas Pertanian kabupaten setempat mencatat, ada 16 pabrik atau gudang dengan daya serap beragam. Namun hingga kini, baru lima gudang yang memberikan informasi tentang penyerapan tembakau petani tahun ini. Sementara yang lain belum memberikan data.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo, Taufik Alami mengatakan, Pemkab Probolinggo telah menyiapkan Kawasan Industri Hasil Tembakau atau KIHT di Kecamatan Paiton.

KIHT yang berdiri di lahan seluas 2,4 hektar tersebut dirancang beroperasi tahun ini, untuk memfasilitasi industri rokok lokal. “Supaya produksinya jelas, pengawasannya ada, dan bisa efisien," kata Taufik. (*)

Pewarta : Muhammad Iqbal
Editor : Muhammad Iqbal
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.