TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Semangat Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kabupaten Probolinggo rupanya membawa angin segar pada para santri. Berbagai bantuan uang tunai hingga beasiswa digelontorkan pada ribuan santri di wilayah setempat.

Bantuan itu diberikan secara simbolis dalam apel akbar HSN 2025 di Alun-alun Kota Kraksaan, Rabu (22/10/2025) pagi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyalurkan bantuan sosial dengan total nilai ratusan juta rupiah.

Penyaluran ini langsung menyentuh ribuan penerima manfaat, mulai dari santri hingga marbot masjid, sekaligus menandai komitmen Pemkab Probolinggo dalam mendukung kesejahteraan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pesantren.

Apel HSN 2025 yang diikuti oleh ribuan santri, pelajar, ASN, dan badan otonom NU ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto. 

Mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia,” acara ini menjadi penegasan kembali peran vital santri sebagai penjaga kedaulatan bangsa.

Sebanyak 1.685 Santri dan Marbot menerima Santunan Tunai. Fokus utama penyaluran pada HSN tahun ini adalah bantuan langsung tunai. Santunan tersebut dialokasikan kepada 1.685 penerima yang sangat membutuhkan, rinciannya meliputi 500 Anak Yatim, 850 Santri Dhuafa, dan 335 Marbot Masjid.

Bantuan tunai ini diserahkan langsung oleh Sekda Ugas Irwanto usai memimpin apel, melambangkan sinergi kuat antara pemerintah dan masyarakat, khususnya pondok pesantren.

Lebih dari sekadar santunan, Pemkab Probolinggo juga menyalurkan bantuan untuk program-program strategis yang bersifat jangka panjang. Langkah ini merupakan investasi nyata pemerintah dalam melahirkan generasi santri unggul.

Bantuan tersebut mencakup beasiswa Program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) Ma’had Ali bagi 20 mahasiswa. Program ini dirancang untuk memastikan adanya kesempatan pendidikan tinggi bagi keluarga kurang mampu di lingkungan pesantren.

Kemudian, rehabilitasi 24 lembaga pendidikan keagamaan. Program sanitasi di 10 lokasi, sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan pesantren.

Dalam sambutannya, Sekda Ugas Irwanto menegaskan bahwa peringatan HSN yang merujuk pada Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari ini adalah momentum penting.

"Penetapan 22 Oktober adalah kobaran semangat perjuangan yang melahirkan peristiwa heroik 10 November 1945. Hari ini, semangat jihad itu harus kita terjemahkan ke dalam penguasaan teknologi, sains, dan bahasa dunia. Kami berharap dunia digital menjadi ladang dakwah baru bagi santri modern," ujar Sekda Ugas.

Acara peringatan HSN 2025 semakin meriah dengan pembacaan naskah Resolusi Jihad dan Ikrar Santri. Sebagai penutup, diserahkan pula hadiah bagi duta da’i muda PCNU Kota Kraksaan dan uang pembinaan bagi Kafilah MTQ Kabupaten Probolinggo yang telah menorehkan prestasi di tingkat Provinsi Jawa Timur. (*)