TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Jawa Timur, Zulkipli, menyatakan bahwa Usaha Mikro dan Kecil (UMK) merupakan tulang punggung perekonomian di Kota dan Kabupaten Probolinggo, berdasarkan Sensus Ekonomi 2016.
Pernyataan itu disampaikan dalam acara Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 dan Peningkatan Literasi Statistik Masyarakat bersama Komisi X DPR RI, Muhammad Hilman Mufidi atau Gus Hilman, di Hotel Bromo Park, Kota Probolinggo, Senin (27/10/2025).
Mengacu pada hasil Sensus Ekonomi 2016, Zulkipli menyebut bahwa 90 persen usaha perdagangan di dua wilayah tersebut merupakan UMK. “Ini menunjukkan bahwa kekuatan masyarakat bawah sangat besar untuk mendukung perekonomian daerah,” ujarnya.
Namun, Zulkipli juga mengungkap tantangan besar yang dihadapi BPS dalam pelaksanaan Sensus Ekonomi. Menurutnya, sensus ini merupakan yang paling berat dibanding sensus lainnya.
Selain cakupan yang luas, keterbukaan pelaku usaha menjadi kendala utama. Banyak pelaku usaha menduga bahwa sensus berkaitan dengan perpajakan, sehingga enggan memberikan data, termasuk soal penghasilan.
“Padahal, data sensus akan disimpan oleh BPS dan tidak akan dibuka kepada siapapun, termasuk kepada Direktorat Jenderal Pajak,” tegas Zulkipli.
Senada dengan itu, Direktur Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan BPS RI, Adhi Wiriana, yang turut hadir dalam acara tersebut, menekankan pentingnya kejujuran pelaku usaha agar data yang dikumpulkan benar-benar mencerminkan kondisi ekonomi nasional.
Sensus Ekonomi 2026 akan menjadi sensus ekonomi nasional ke-5 sejak pertama kali dilaksanakan pada 1986. Sensus ini dilakukan setiap 10 tahun sekali dan bertujuan menyediakan data dasar ekonomi nasional, kecuali sektor pertanian, pemerintahan, dan rumah tangga.
Zulkipli juga menyoroti perbedaan karakter ekonomi antara Kota dan Kabupaten Probolinggo. Berdasarkan data SE 2016, pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo tercatat lebih tinggi secara year-on-year dibanding kabupatennya.
“Kabupaten Probolinggo merupakan basis pertanian dan perikanan, sedangkan Kota Probolinggo lebih pada distribusi dan jasa,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, anggota Komisi X DPR RI, Muhammad Hilman Mufidi atau Gus Hilman, mengajak masyarakat untuk turut menyukseskan Sensus Ekonomi 2026 yang tahapannya akan dimulai pada April tahun depan.
“Ini kepentingan negara. Ini juga kepentingan panjenengan semua. Karena kalau data sensus tidak akurat, negara tidak punya data valid untuk memberikan bantuan atau support,” ujar legislator termuda dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. (*)
| Pewarta | : Muhammad Iqbal |
| Editor | : Muhammad Iqbal |