TIMES PROBOLINGGO, JAKARTA – Penataran Kader Organisasi Tingkat Purna (Tarkorna) XV Generasi Muda FKPPI 2025 resmi dibuka oleh Dankodiklat TNI, Letjen TNI Mohamad Naudi Nurdika, di Kodiklat TNI Serpong, Kamis (11/12). Agenda nasional GM FKPPI ini menegaskan perubahan besar arah kaderisasi organisasi: dari kuantitas menuju kualitas dengan fondasi teknologi Artificial Intelligence (AI).

Data internal GM FKPPI mencatat bahwa Tarkorna XV menjadi angkatan pertama yang mengimplementasikan sistem berbasis AI dalam seleksi dan pendidikan kader. Transformasi ini menjadi tonggak perubahan sejak organisasi berdiri.

Kurikulum Ketat dan Sistem Baru Berbasis AI

Ketua Umum GM FKPPI, Dwi Rianta Soerbakti, menegaskan bahwa 11 Desember 2025 adalah momentum sejarah bagi organisasi. Untuk pertama kalinya, sistem pendidikan GM FKPPI menggunakan aplikasi IT berbasis AI yang dikembangkan kader internal.

“Hari ini, sistem pendidikan GM FKPPI membuka lembaran baru. Kami mulai menggunakan sistem dan aplikasi IT berbasis AI hasil pengembangan kader muda sendiri,” ujar Dwi Rianta.

Penerapan AI digunakan untuk standar seleksi, pemetaan kompetensi, hingga monitoring performa peserta selama pelatihan. Pendekatan data-driven ini dipercaya dapat meningkatkan akurasi dalam menentukan calon pemimpin masa depan.

Sebelumnya organisasi lebih menekankan aspek jumlah peserta. Kini, pendekatannya berubah: GM FKPPI fokus mencetak pemimpin berkualitas, bukan sekadar massa organisasi.

Dukungan Penuh Kodiklat TNI

Dalam sambutannya, Letjen TNI Mohamad Naudi Nurdika menilai transformasi tersebut selaras dengan misi TNI membangun kader bangsa berintegritas.

“Tarkorna XV adalah wadah strategis untuk meneguhkan komitmen ideologi, memperkuat karakter, dan menanamkan nilai militansi. Kita ingin membentuk kader yang cerdas, berintegritas, dan siap mengawal Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

Letjen Naudi juga memastikan fasilitas pendidikan Kodiklat TNI siap mendukung pelaksanaan Tarkorna XV yang berlangsung hingga 20 Desember 2025.

Jumlah Peserta dan Representasi Nasional

Data panitia menunjukkan bahwa peserta Tarkorna XV berasal dari seluruh Pengurus Daerah GM FKPPI di Indonesia. Pelatihan ini berlangsung selama 10 hari dengan kurikulum kepemimpinan, bela negara, digital governance, dan analisis strategis berbasis data.

Acara pembukaan berlangsung khidmat dan dihadiri pejabat tinggi negara, perwakilan Mabes TNI, Polri, Lemhannas, BNPT, Kemhan, dan tokoh organisasi sahabat. Dukungan kelembagaan ini mempertegas posisi GM FKPPI sebagai cadangan strategis nasional yang terpadu.

Beberapa tokoh yang hadir antara lain dari unsur TNI, Brigjen TNI (Mar) Bambang Hadi Suseno – Waaster Panglima TNI, Brigjen TNI Djoni – Ir Ops mewakili Irjen TNI, Brigjen TNI Pelny Sinaga – Staf Khusus Kasad, dan Kolonel Laut (P) Teguh Iman Wibowo – Steral.

Kemudian, dari unsur Polri, Brigjen Pol Fadilah Zulkarnaen – mewakili Kabaharkam Polri dan AKBP Viktor Daniel Inkiriwang – Kapolres Tangerang Selatan. Serta dari Kementerian dan Lembaga, Mayjen TNI Agus Syaipul – Lemhannas, Marsda Novan – Kabacaknas, Brigjen Pol Mochamad Rosidi – BNPT, dan Perwakilan Kemhan dan Menko Polhukam.

Kehadiran pejabat lintas lembaga ini menunjukkan bahwa program kaderisasi GM FKPPI berada dalam radar strategis negara—khususnya terkait bela negara dan penguatan karakter generasi muda.

Menuju Ekosistem Kaderisasi Modern

Dwi Rianta menegaskan bahwa perubahan sistem merupakan langkah awal, bukan akhir.

“Perubahan ini masih jauh dari sempurna. Namun kami yakin inilah pondasi menuju sistem kaderisasi modern yang berbasis kualitas.”

Dengan integrasi AI, peningkatan standar kurikulum, serta dukungan penuh TNI-Polri dan lembaga negara, GM FKPPI menargetkan kader-kader baru dapat tampil sebagai pemimpin yang adaptif terhadap tantangan geopolitik, digital, dan kebangsaan. (*)