TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Gedung Kesenian Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jatim, kini difungsikan sebagai tempat edukasi pemadam kebakaran (damkar) oleh Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP kabupaten setempat. Pemanfaatan ini dilakukan seiring dengan kebutuhan ruang yang mendesak untuk layanan edukasi kebencanaan.
Sugeng Wiyanto, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata, dan Budaya (Disporapar) periode 2019-2023, menjelaskan bahwa pembangunan gedung tersebut merupakan usulan Dewan Kesenian Kabupaten Probolinggo sejak 2017. Proyek kemudian berjalan secara multi years selama tiga tahun. Mulai 2018 hingga 2020.
“Saat saya masuk pada 2019, gedungnya sudah berdiri sekitar 30 persen. Namun pada akhir 2019 terjadi pandemi Covid-19, dan selama dua tahun anggaran pembangunan fisik terkena refocusing karena prioritas dialihkan ke sektor kesehatan,” ujar Sugeng yang kini menjabat seagai Kepala Satpol PP Kabupaten Probolinggo.
Ia menjelaskan, pada 2021 penyempurnaan gedung kembali diusulkan, termasuk pemasangan keramik dan pintu. Penyelesaian tahap akhir dilakukan pada 2022 dengan pengecatan dan perbaikan area luar seperti pemasangan paving sisi utara.
Pihaknya sempat mengusulkan gedung tersebut untuk menjadi pusat ekonomi kreatif. Namun rencana itu tidak disetujui karena peruntukan gedung tetap di bidang seni dan budaya.
"Pada awal 2023, pengelolaan gedung diserahkan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kepada Dewan Kesenian Kabupaten Probolinggo (Dekapro), dan hingga kini status tersebut tidak berubah," ungkapnya.
Sebagai kepala Satpol PP yang juga membawahi bidang damkar, Sugeng memanfaatkan gedung tersebut untuk kegiatan edukasi kebakaran bagi pelajar tingkat TK hingga SMA.
“Setiap bulan ada sekitar lima sampai enam kegiatan edukasi. Karena kantor kami di markas utama cukup sempit, maka kami gunakan gedung itu untuk edukasi dan juga sebagai pos damkar,” pungkasnya.(*)
Pewarta | : Abdul Jalil |
Editor | : Muhammad Iqbal |