TIMES PROBOLINGGO, PONOROGO – Grup Reog Universitas Brawijaya (UB) Malang, berhasil menjadi juara umum dan berhak membawa pulang piala bergilir Presiden di Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXX yang diselenggarakan di Ponorogo, Kamis (26/6/2025) malam.

Reog UB tidak hanya meraih juara pertama, tetapi juga memenangkan beberapa kategori lainnya, seperti penata tari terbaik, dan penata iringan musik terbaik. Ini semakin mengukuhkan reputasi Reog UB sebagai tim langganan juara di ajang nasional tersebut.

Grup Reog UB dikenal sebagai tim yang paling konsisten dan berprestasi.

Dengan persiapan matang selama enam bulan, Reog Universitas Brawijaya menampilkan koreografi yang solid, kostum yang megah, dan kekompakan yang luar biasa.

Tak heran kalau mereka selalu jadi sorotan enonton, karena penampilan mereka menciptakan suasana magis dan dramatis yang membuat penonton terpukau.

Juara dua diraih Grup Reog Gajah Manggolo SMAN 1 Ponorogo, sebenarnya Grup ini juga tampil luar biasa dengan konsep berani dan totalitas tinggi, mulai dari blocking panggung hingga musik pengiring.

Berikut daftar 10 Grup penyaji terbaik FNRP XXX 2025, 

1. Reog Universitas Brawijaya Malang
2. Reog Gajah Manggolo SMAN 1 Ponorogo 
3. Reog Keisha Taruna SMAN 2 Ponorogo
4. Reog Kencana Dewi Hotel Ponorogo
5. Reog Bantarangin Singowijoyo DKI Jakarta
6. Reog Singo Caraka Kusumo Eks PB Arjowinangun
7. Reog Tinganjuru Lumajang 
8. Reog Manggolo Mudho Pawargo Yogyakarta
9. Reog Watoe Dakon UIN Ponorogo
10. Reog Taruno Suryo SMA Muhamadiyah 1 Ponorogo 

Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXX 2025 resmi ditutup Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Dalam sambutannya Bupati Sugiri Sancoko menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kelancaran seluruh rangkaian acara, termasuk Festival Reog Remaja (FRR) dan puncak Grebeg Suro.

Ia juga mengakui, meskipun ada beberapa kekurangan teknis, keseluruhan festival berjalan sukses dan penuh semangat.

"Semoga tahun depan penyelenggaraan bisa lebih baik lagi, dan semakin memperkuat posisi Ponorogo sebagai pusat budaya Reog yang mendunia," tukas Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. (*)