TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Proyek pembangunan Tol Probowangi (Probolinggo-Banyuwangi) di Kabupaten Probolinggo, khususnya pada paket 3, diduga dipasok oleh tambang batuan tidak berizin atau ilegal.
Proyek Tol Probowangi tipe joint operation (JO) dengan porsi PT PP (Persero) Tbk sebagai leader kontraktor pelaksana ini, terindikasi adanya penggunaan material yang bersumber dari pertambangan batuan ilegal. Hal ini jadi perbincangan di Kabupaten Probolinggo.
"PT PP melalui subkontraktor tertentu diduga menerima pasokan material dari salah satu pertambangan batuan yang berlokasi di Desa Sukorejo, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo,” tutur Ketua Laskar Advokasi Siliwangi, Syaiful Bahri, Sabtu (21/12/2024).
“Dan pertambangan tersebut diduga belum memiliki SIPB (surat izin pertambangan batuan)," sambungnya.
Atas hal itu, ungkap Syaiful Bahri, pihaknya saat ini tengah mendalami informasi yang diterimanya dan akan melaporkan dugaan penyimpangan itu kepada pihak terkait, termasuk adanya aktivitas pertambangan yang diduga ilegal tersebut.
"Dari pengakuan sopir truk kepada kami, material tambang itu dikirim ke STA yang berada di paket 3, salah satunya STA 20," tambahnya.
Sementara itu, Humas PT PP Tol Paket 3, Mohammad Ifan mengatakan, bahwa tambang batuan ilegal itu tidak dipasok langsung ke PT PP, tapi melalui subkontraktor DJN.
“Dari tambang itu dipasok ke subkontraktor DJN, dan kami sudah meewanti-wanti ke pihak DJN untuk berhati-hati menerima pasokan dari tambang, karena saat ini masih ada tambang yang masih melengkapi perizinannya,” terang Ifan, kepada TIMES Indonesia.
Ifan juga mengungkapkan, bahwa pihaknya juga telah mendengar adanya pasokan tambang batuan ilegal, namun semua itu bukan tanggungjawab pihak PT PP karena sudah melalui subkontraktor.
“Kami tidak tahu yang masuk ke kami adalah tambang ilegal atau tidak berizin, kami menerima pasokan dari pihak subkontraktor,” ucap Ifan.
Seperti yang disampaikan Direktur Utama PP Novel Arsyad, di salah satu media online, penyelesaian proses konstruksi proyek Tol Probowangi paket 3 hingga Desember 2024, realisasi progress proyek sudah mencapai 56,11 persen.
Proyek Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi Paket 3 berlokasi di Kabupaten Probolinggo dan Situbondo yang merupakan proyek dengan tipe joint operation (JO) dengan porsi PT PP sebagai leader kontraktor pelaksana (50 persen).
Proyek ini memiliki nilai kontrak dengan porsi PT. PP sebesar Rp1,99 Triliun, memiliki panjang jalan 25,6 Km dengan masa pelaksanaan proyek sejak November 2023 hingga Desember 2025.
Sebagai informasi, proyek Tol Probowangi itu meliputi wilayah Tapal Kuda dan sebagian timur Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Banyuwangi. (*)
Pewarta | : Dicko W |
Editor | : Faizal R Arief |