https://probolinggo.times.co.id/
Berita

Menggantikan Ibunda, dr. Naya Menunaikan Haji: Kisah Haru Jemaah Muda dari Bulukumba

Rabu, 14 Mei 2025 - 21:54
Menggantikan Ibunda, dr. Naya Menunaikan Haji: Kisah Haru Jemaah Muda dari Bulukumba dr. Naya di Masjid kompleks Jabal Uhud. (FOTO: MCH 2025 Kemenag RI)

TIMES PROBOLINGGO, JAKARTA – Di antara kerumunan jemaah haji Indonesia yang tengah mengabadikan momen di depan Masjid di kawasan Jabal Uhud, tampak sosok perempuan muda mengenakan pakaian ihram. Namanya Inayatul Muthmainnah Syafaruddin, 28 tahun, seorang dokter umum yang baru mengawali profesinya pada tahun 2024 di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Naya, begitu ia biasa disapa, tidak sedang menjalani perjalanan biasa. Ia tengah menunaikan ibadah haji menggantikan ibundanya yang wafat akibat sakit gula. Dengan mata yang berkaca-kaca, Naya membagikan kisahnya kepada tim Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Madinah. Di sampingnya berdiri sang ayah, Syafaruddin Pagising (57), pria bersuara halus dan penuh kehangatan.

Yang membuat kisah ini semakin menyentuh, Naya meninggalkan suaminya di rumah, padahal mereka baru tiga minggu menikah. Keputusan untuk melanjutkan porsi haji sang ibu bukan hal mudah, namun Naya menjalaninya dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.

Berangkat dari Makassar, Menuju Baitullah

dr. Naya tergabung dalam kloter 14 Embarkasi Makassar (UPG 14). Ia berangkat pada 10 Mei 2025 pukul 12.25 WITA melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, dan tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, pukul 21.13 WAS dengan maskapai GIA 1114.

Kisah ini berakar dari tahun 2011, saat Syafaruddin bersama istrinya mendaftar haji di Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba. Pasangan suami istri yang telah merantau ke Malaysia sejak 1996 itu berencana menunaikan ibadah haji bersama. Namun takdir berkata lain: pada 2021, sang istri berpulang. Empat tahun berselang, sang putri justru melangkah menggantikan posisi ibunya, mendampingi sang ayah ke Baitullah.

Pelimpahan Nomor Porsi dan Harapan Baru

Keberangkatan dr. Naya merupakan bagian dari mekanisme pelimpahan nomor porsi haji, sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 245 Tahun 2021. Aturan ini memungkinkan pengalihan nomor porsi jemaah haji yang meninggal dunia kepada anggota keluarga, termasuk anak kandung seperti Naya, dengan syarat berusia minimal 12 tahun dan beragama Islam.

Tahun ini, menurut Dwi Kumala Mursyid, Kepala Seksi Data dan SIHDU Daker Madinah, tercatat 13.808 pelimpahan nomor porsi. Terdiri dari 12.087 karena jemaah wafat dan 1.697 karena sakit permanen.

Pelayanan Haji yang Dirasakan Naya

Saat ditanya soal kesan pelayanan haji, Naya mengaku puas. "Alhamdulillah, saya senang karena pelayanannya baik. Petugas yang melayani juga semangat, Kak," ucapnya sambil tersenyum. Saat ditanya lebih jauh, ia hanya menjawab singkat, “Semuanya sudah bagus, Kak.”

Kisah dr. Naya menjadi satu dari ribuan cerita spiritual dan emosional yang mewarnai musim haji 2025. Ia membawa bukan hanya rindu dan doa ibundanya, tapi juga semangat generasi muda dalam menunaikan rukun Islam kelima dengan penuh cinta dan pengabdian. (*)

Pewarta : Wahyu Nurdiyanto
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.