TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Konferensi Kabupaten atau Konkab PGRI Kabupaten Probolinggo, Jatim, mengantarkan H. Asim sebagai ketua dari organisasi guru tertua di Indonesia tersebut untuk periode 2025-2030. Ia terpilih secara aklamasi.
Dengan hasil konferensi yang digalar di Ruang Pertemuan Tengger, Kantor Bupati Probolinggo pada Jumat (20/6/2025) hingga Sabtu (21/6/2025) malam tersebut, H. Asim akan memimpin PGRI untuk periode kedua.
Dalam memimpin PGRI lima tahun ke depan, mantan Kepala SMPN I Leces tersebut akan dibantu Slamet Riyadi sebagai Wakil Ketua 1, Sutono sebagai Wakil Ketua 2, Buasin sebagai Wakil Ketua 3, dan Sugeng Wiyono Widodo sebagai sekretaris.
H. Asim berharap kepengurusan periode ini lebih baik dari sebelumnya. Salah satu program utama yang akan didorong adalah pembangunan gedung sekretariat PGRI Kabupaten Probolinggo.
Sebab, sekitar 95 persen organisasi PGRI di Jawa Timur sudah memiliki gedung sekretariat sendiri. Kabupaten Probolinggo termasuk dalam salah satu daerah yang belum memiliki gedung sekretariat.
“Dengan kebersamaan dan kesadaran anggota, kami harap dapat mewujudkan impian ini. Jika semua bersatu, Insyaallah kami bisa membangun gedung sekretariat PGRI di Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
Asim mengajak seluruh anggota PGRI Kabupaten Probolinggo untuk bersatu dan bekerja sama dalam memperkuat organisasi ini.
“Dengan dukungan penuh dari semua pihak, saya yakin program-program yang telah direncanakan dapat terwujud dengan baik, terutama dalam menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi para pendidik di Kabupaten Probolinggo,” terangnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi meminta PGRI menjadi satu-satunya wadah bagi guru-guru di Kabupaten Probolinggo.
“Jika PGRI solid, organisasi ini bisa menjadi kekuatan besar untuk membantu guru, baik di tingkat negeri maupun swasta,” katanya.
Dwijoko berharap PGRI menjadi garda terdepan dalam menangani masalah hukum yang mungkin dialami oleh guru-guru di Kabupaten Probolinggo.
“Sebagai bentuk dukungan, Bapak Bupati Probolinggo telah meluncurkan program Sae Law Care yang bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum bagi guru,” kata Dwijoko. (*)
Pewarta | : Muhammad Iqbal |
Editor | : Muhammad Iqbal |