TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Calon Wali Kota Probolinggo nomor urut 3, Dokter Aminuddin, tampil dengan cara berbeda untuk menarik perhatian kalangan milenial. Melalui program bertajuk “Sikat Pak Dokter”, Dokter Aminuddin menampung aspirasi anak muda Kota Probolinggo secara langsung.

Acara yang digelar pada Sabtu malam, 12 Oktober 2024, di sebuah kafe di Jalan Indragiri, Kedopok, berlangsung meriah.

Dalam kesempatan tersebut, Dokter Aminuddin mendengar dan mencatat berbagai masukan, saran, serta harapan dari para pemuda untuk kemajuan Kota Probolinggo. Bahkan, dalam momen tersebut, Aminuddin dijuluki “Bapake Arek-arek” oleh para pemuda yang hadir.

Acara ini turut diramaikan dengan penampilan stand-up komedi dari Keanu Ikal yang merosting Dokter Aminuddin secara habis-habisan, mengundang tawa dari para pengunjung. 

Sebagian besar dari mereka merupakan peserta lomba video, poster, dan meme bertema “Bolinggo Bersuara”, yang selaras dengan tagline kampanye pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, “Bolinggo Butuh Perubahan”.

Dalam sesi diskusi yang dinamis, Dokter Aminuddin memaparkan 12 program prioritas yang mendapat sambutan hangat dari kalangan muda.

Program-program tersebut berfokus pada peningkatan keterlibatan pemuda dalam merumuskan kebijakan dan inovasi kota.

“Jika diberikan amanah, saya berjanji akan melibatkan pemuda untuk membawa perubahan yang lebih maju bagi Kota Probolinggo,” ujar Dokter Aminuddin.

Pendiri RSIA Amanah itu juga menekankan pentingnya menyediakan ruang bagi anak muda untuk berkreasi dan mengembangkan potensi mereka.

Menurutnya, generasi muda saat ini membutuhkan tempat yang nyaman untuk berkarya, baik dalam menghasilkan produk baru maupun memperkuat yang lama.

Pada sesi wawancara, Dokter Aminuddin memuji kecerdasan anak muda Probolinggo yang sangat kritis dalam mencari sosok pemimpin masa depan mereka.

“Mereka benar-benar ingin mengetahui, sosok pemimpin yang nantinya akan mempimpin Kota Probolinggo,” ujarnya. 

Dokter Aminuddin berpesan kepada para pemuda untuk memanfaatkan “Bonus Demokrasi” yang mereka miliki saat ini dengan melakukan hal-hal positif yang bisa mendorong perubahan di kota mereka.

“Bonus itu dari anda, maka anda harus memanfaatkan bunus tersebut dengan hal-hal yang positif,” pungkas Dokter Aminuddin. (*)