https://probolinggo.times.co.id/
Berita

Viral Siswi SD di Probolinggo Lebam Akibat Bullying, Begini Faktanya!

Selasa, 15 Oktober 2024 - 17:53
Viral Siswi SD di Probolinggo Lebam Akibat Bullying, Begini Faktanya! Nur, orang tua IS tegaskan jika anaknya lebam bukan karena perundungan. (Foto: Rizky Putra Dinasti/TIMES Indonesia)

TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Baru-baru ini beredar foto seorang siswi di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Probolinggo yang sebagian mukanya lebam. Diduga lebam di wajahnya itu akibat bullying atau perundungan yang dilakukan temannya.

Siswi di salah satu SD yang berada di Desa Negupung, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur itu diketahui berinisial IS. IS yang saat ini berusia 14 tahun kini duduk di kelas 5 SD desa setempat.

Kendati demikian, pada saat TIMES Indonesia mencoba mengkonfirmasi sejumlah pihak, rupanya kabar jika lebam yang diperoleh IS hasil dari perbuatan bullying itu tidak benar.

Menurut Nur Holifah (35) ibu dari (IS), anak pertamanya itu memang menglami keterbelakangan mental. Nur sendiri baru mengetahui jika anaknya mengalami keterbelakangan mental pada saat IS berusia 8 tahun. Atau tepatnya saat berada di kelas 2 SD.

“Pada saat saya hamil  hingga melahirkan semuanya normal, termasuk kondisi fisiknya. Dan saya baru mengetahui jika anak itu rupanya keterbelakangan mental pada saat kelas 2-3 SD. Itupun dikasih tau gurunya,” kata Nur pada saat ditemui dirumahnya, Selasa (15/10/2024).

Bahkan, IS yang kini berusia 14 tahun seharusnya sudah duduk di bangku SMP. Namun karena keterbelakangan mentalnya, ia beberapa kali harus tinggal kelas. Sehingga, saat ini IS masih kelas 5 di SD yang terletak di Desa Ngepung tersebut.

Lantaran mengalami keterbelakangan mental, tak jarang IS mengamuk. Namun IS mengamuk ketika ada hal yang tidak cocok dengan dirinya. 

“Misalnya saya minta tolong untuk menyapu rumah. Karena dia tidak mau tiba-tiba marah dan langsung masuk kamar dan menutup pintu kamar dengan kencang," katanya.

Termasuk misalnya jika diminta untuk belajar, jika tidak mau dan dipaksa, maka bukunya dirobek. Tapi jika tidak ada yang menyuruh, tiba-tiba belajar sendiri.

Ketika anak sulungnya itu marah, biasanya suka menyiksa dirinya sendiri. Misalkan menjambak rambutnya, atau bahkan memukul kepalanya sendiri.

Kemudian, berkaitan dengan kabar jika ada penganiayaan yang dilakukan terhadap IS sehingga mengakibatkan luka lebam di dahi dan juga kedua matanya, Nur membantah hal itu.

Informasi yang ia terima, mulanya anaknya kebagian jadwal piket pada Rabu (08/10/2025) lalu. Sehingga ia dan juga teman lainnya diminta untuk piket. Namun anak tersebut tidak mau piket dan marah. Sehingga beberapa kali membenturkan kepalanya ke bangku hingga benjol.

“Katanya sampai tiga kali dibenturkan ke bangku. Bahkan ada satu temannya yang mencoba membantu agar tidak terus membenturkan kepalanya,” lanjut Nur.

Selanjutnya, ketika guru datang dan melihat ada bekas luka pada dahi IS, guru tersebut langsung menghubungi kepala sekolah, dan kepala sekolah langsung menghubungi Nur.

“Jadi benjolan dan bengkak yang terjadi itu bukan karena dianiaya, namun karena dibenturkan sendiri oleh anaknya. Kami pun dari pihak keluarga yang mengetahui jika anak kami mengalami keterbelakangan mental juga memakluminya. Sehingga kami dan juga pihak sekolah mengobatinya ke mantri desa,” lanjut Nur.

Namun, menginjak dua hingga tiga hari setelah peristiwa itu, bagian dahi dan juga mata anaknya lebam, bahkan sampai bagian matanya susah untuk melihat. Sehingga pihak keluarga membawanya ke Puskesmas dan kemudian dirujuk ke RSUD Moh Saleh Kota Probolinggo.

“Kejadiannya itu pada Rabu (8/10/2024) lalu. Nah kamisnya karena lebam jadi sudah tidak masuk hingga saat ini. Kemudian karena lebamnya melebar, takut kena syaraf, jadi Sabtu lalu dibawa ke Puskesmas dan dirujuk ke Rumah Sakit. Dan hingga saat ini masih rawat inap,” kata Nur.

Ditanya mengenai langkah kedepan seperti apa, Nur sendiri masih belum menentukan. Pasalnya, sebagai orang tua ia ingin membawa anaknya untuk berobat agar keterbelakangan mental yang dialami anaknya dapat teratasi. Namun kondisi ekonomi tidak memungkinkan baginya.

Selain itu, Nur juga tidak punya pilihan. Sebab jika harus disekolahkan ditempat khusus, SLB (Sekolah Luar Biasa) misalnya, baginya kondisinya tidak memungkinkan juga.

“Sekolah SLB itu adanya di Kota Probolinggo mas. Dan jaraknya sangat jauh dari sini. Jadi kami masih bingung apakah anak diteruskan untuk bersekolah di tempat itu atau biar tidak sekolah sudah,” ungkap Nur.

Sementara itu, Eko S salah satu guru yang bertugas di sekolah IS membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya pihak sekolah merasa kasihan terhadap IS. Sebab, IS seharusnya bersekolah di tempat khusus. Sehingga bisa ditangani dengan khusus pula. Namun, kondisi orang tua yang tidak memungkinkan. Sehingga, dari pada IS tidak disekolahkan, maka pihak sekolah menerima IS disekolah tersebut. Tujuannya paling tidak biar bisa menikmati bangku sekolah.

“Kami sebagai guru juga memaklumi jika ada hal aneh yang dilakukan oleh IS. Misalnya hingga saat ini masih belum bsia membaca dan sebagainya. Namun, anak ini harus disekolahkan di tempat khusus agar mendapatkan perlakuan khusus juga, sebab juga butuh guru khusus,” kata Eko saat ditemui di sekolahnya.

Yang jelas, apa yang menjadi viral jika anak tersebut lebam akibat penganiayaan atau bullying itu tidak benar. 

“Jadi kabar jika ada penganiayaan atau bahkan bullying itu tidak benar,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Desa Ngepung Abdul Muin juga menegaskan jika kabar tersebut hoax. Bahkan persoalan itu sudah ditangani dan dikumpulkan dari pihak sekolah dan juga pihak keluarga.

Kendati demikian, dalam waktu dekat pemerintah desa akan berkirim surat kepada Dinas Sosial dengan harapan ada bantuan penanganan atau pendampingan. Dengan harapan IS dapat kembali normal.

“Untuk orang tuanya ini dulunya dapat PKH dan bantuan lainnya, namun saat ini sudah tidak dapat lagi. Padahal kami sudah ajukan. Termasuk anaknya dulu pernah dapat PIP, sekarang informasinya tidak dapat. Melihat itu, kami berharap  keluarga ini kembali mendapatkan bantuan,” imbuh Abdul Muin. (*)

Pewarta : Rizky Putra Dinasti
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.