TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Hasil hitung cepat (quick count) Pilkada Kabupaten Probolinggo 2024, Jatim, yang dirilis oleh Tim Pemenangan SAE, menunjukkan perolehan suara pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gus dr. Mohammad Haris-Ra Fahmi tembus 80 persen.

Pasangan ini berhasil mengungguli lawan politiknya, Zulmi-Rasit, secara mutlak yang hanya memperoleh suara 20 persen. Angka ini justru melampaui hasil survei yang mematok di angka sekitar 75 persen.

Sekedar informasi, hasil survei yang diluncurkan oleh LSI dan SSI menunjukkan perolehan suara di rata-rata 75-77 persen. Namun usai pemilihan yang digelar pada 27 November, menunjukkan persolehan suara mencapai 80 persen.

Dalam konferensi pers yang digelar di posko pemenangan, Gus Haris menyampaikan rasa syukurnya atas hasil sementara tersebut. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini bukan hanya kerja keras individu, melainkan buah dari kerjasama solid seluruh tim, koalisi partai, dan relawan.

“Angka 80 persen ini adalah hasil kerja bersama. Kami semua, dari tim pemenangan, partai pengusung, relawan, hingga masyarakat, telah berjuang sekuat tenaga. Ini adalah hasil yang sesuai harapan kita bersama untuk memutlakkan perolehan suara,” ujar Gus Haris.

Gus Haris juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Probolinggo atas kepercayaan yang diberikan kepada pasangan ini. Menurutnya, tingginya perolehan suara ini menunjukkan besarnya harapan masyarakat terhadap visi dan misi mereka dalam membangun Kabupaten Probolinggo yang lebih baik.

Sementara itu, Ra Fahmi menyebutkan bahwa hasil sementara ini menjadi motivasi besar untuk melanjutkan perjuangan dan mewujudkan semua program yang telah dirancang.

"Ini baru langkah awal. Insyaallah, dengan amanah yang diberikan, kami akan bekerja keras untuk mewujudkan program-program kami demi kesejahteraan masyarakat Probolinggo yang lebih sae,” ujarnya.

Pasangan yang diusung oleh sejumlah partai besar ini sebelumnya telah menjanjikan program-program unggulan yang berpihak pada masyarakat. Seperti tata kelola pemerintahan anti korupsi, pembangunan infrastruktur merata, dan pemberdayaan ekonomi berbasis desa.

Hingga berita ini diturunkan, proses rekapitulasi resmi masih berlangsung di tingkat KPU. Namun, hasil quick count ini telah memberikan gambaran jelas tentang arah pilihan masyarakat Probolinggo. (*)