https://probolinggo.times.co.id/
Berita

Cerita Nelayan Paiton Lolos dari Maut Setelah Sehari Semalam Dihantam Badai di Tengah Laut

Jumat, 23 Desember 2022 - 17:28
Cerita Nelayan Paiton Lolos dari Maut Setelah Sehari Semalam Dihantam Badai di Tengah Laut Hairudin, nelayan asal Paiton, Probolinggo yang sempat hilang. (Foto: Dicko W/TIMES Indonesia)

TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Hairudin (30), nelayan Desa Pesisir, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jatim, sempat dilaporkan hilang akibat cuaca buruk atau cuaca ekstrem di pantai utara Probolinggo. Ia ditemukan keluarganya di sekitar PLTU Paiton setelah sehari semalam terombang-ambing di tengah laut.

Hairuddin berangkat melaut Kamis (22/12/2022) pukul 07.00 WIB dari pantai Desa Randutatah, Kecamatan Paiton. Jika berangkat pagi, ia biasanya kembali siang.

Tapi hingga sore, Hairuddin tidak kembali. Ia pun dilaporkan hilang. Keluarganya panik, dan mulai melakukan pencarian. Beruntung, pada Jumat (23/12/2022) pagi ia ditemukan di sekitar PLTU Paiton.

Hairudin bertahan hidup di tengah lautan selama sehari semalam, setelah mesin perahu yang ditumpanginya mati. Di tengah laut, Hairudin bertahan hidup meski tidak makan dan dihempas badai dan gelombang.

"Tidak makan dan tidak minum. Dihempas badai dan gelombang di tengah laut. Cuaca ekstrem luar biasa. Semalam tak bisa tidur karena takut. Selain itu, anginnya kencang," cerita Hairudin kepada TIMES Indonesia di kediamannya, Jumat (23/12/2022) sore.

Hairudin menuturkan, ia sempat berpikir bahwa dirinya akan tenggelam di tengah laut. Perahu yang ditumpanginya digoyang oleh gelombang dahsyat dan angin kencang dari barat daya.

"Saya sudah pasrah saat di tengah laut. Melihat badai dan gelombang laut yang dahsyat. Gak mikirin yang mau tidur dan makan. Mikir nasib di tengah laut sudah tak karuan," katanya.

Sebelumnya, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) kelas I Juanda Sidoarjo, Jatim, merilis potensi terjadinya cuaca ekstrem sejak tanggal 22 hingga 28 Desember 2022. Warga Jawa Timur diminta untuk waspada.

BMKG menyebut, berdasarkan analisis kondisi iklim, wilayah Jawa Timur saat ini berada pada puncak musim hujan. Kondisi dinamika atmosfer di wilayah ini masih cukup signifikan, sehingga berpotensi mengakibatkan peningkatan cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan. 

Hasil analisis dinamika atmosfer terkini di wilayah Jawa Timur menunjukkan: 

1. Kondisi La Nina yang diperkirakan masih dalam level sedang bulan Desember ini berpengaruh cukup signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Jawa Timur.

2. Adanya indikasi pebentukan pusat tekanan rendah di sekitaran perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan. 

3. Ada indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif. Kondisi ini berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya

4. Aktifnya fenomena Medden-Julian Oscillation (OST) dan gelombang wquatorial Rossby di wilayah Jawa Timur.

Selain itu suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang masih hangat dengan anomali antara 0,5 sampai dengan 2 derajat Celcius. Hal ini menyebabkan suplai uap air akan semakin banyak atmosfer.

Beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi yaitu genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor di  wilayah dataran tinggi untuk periode 22 hingga 28 Desember 2022. 

Yaitu di wilayah Bondowoso, Jember, Jombang, Lumajang, Pacitan, Magetan, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar, Banyuwangi, Bojonegoro, Gresik, Lamongan dan Kabupaten Malang.

Kemudian  Kabupaten Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Kabupaten Pasuruan, Ponorogo, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tulungagung, Bangkalan, Kota Batu, Kota Madiun, Kota Mojokerto, Pamekasan, Sampang, Tuban, Kota Blitar, Kota Kediri dan Kota Malang.

Bagi masyarakat pesisir harap mewaspadai fenomena pasang maksimum air laut akibat pasang purnama yang berpotensi mengakibatkan banjir rob pada tanggal 22 sampai 26 Desember 2022 dengan ketinggian mencapai 130-160 cm dari rata-rata muka laut.

Atau potensi banjir rob antara 10 sampai 30 cm di wilayah pesisir terdampak, yaitu area Pelabuhan Surabaya sejak tanggal 22 hingga 26 Desember 2022 pada pukul 21.00 hingga 01.00 WIB.

Kemudian Surabaya Barat termasuk Gresik, Lamongan, Tuban yaitu tanggal 24 sampai tanggal 26 Desember 2022 pukul 21.00 sampai pukul 24.00 WIB. Untuk Surabaya Timur termasuk Kenjeran, Pasuruan, Sidoarjo dari tanggal 22 hingga 25 Desember 2022 yaitu pukul 21.00 sampai pukul 24.00 WIB.

BMKG Jatim mengimbau kepda masyarakat untuk selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem dan bencana alam. Terutama juga kepada nelayan yang sedang melaut di wilayah pesisir Jawa Timur. (*)

Pewarta : Dicko W
Editor : Muhammad Iqbal
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.