TIMES PROBOLINGGO, JAKARTA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat ini sedang dirawat di sebuah bunker bawah tanah dengan keamanan ketat usai menjalani operasi pembengkakan prostat.

Sabtu (28/12/2024) lalu, kantor Netanyahu mengumumkan, bahwa ia telah didiagnosis menderita infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh pembesaran prostat jinak.

Maret 2024 lalu, Benjamin Netanyahu juga menjalani operasi hernia, dan pada Juli tahun 2023 lalu, dokter juga telah memasang alat pacu jantung kepadanya karena masalah medis. Kini Benjamin Netanyahu dipindahkan ke unit perawatan bawah tanah yang dilindungi.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia dalam kondisi baik dan sadar sepenuhnya setelah menjalani operasi prostat yang 'berhasil'. Kantor tersebut menambahkan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu:

“Perdana Menteri kini telah dipindahkan ke unit perawatan intensif bawah tanah yang dilindungi. Dia diperkirakan akan tetap di rumah sakit untuk memantau kondisinya dalam beberapa hari ke depan.”

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, kini sadar dan dalam pemulihan setelah operasi pengangkatan prostat yang sukses di Pusat Medis Hadassah- Yerusalem, Minggu (29/12/2024) tadi malam.

Ditambahkan bahwa perdana menteri telah dipindahkan ke bangsal pemulihan bawah tanah yang dibentengi. "Operasi berakhir dengan sukses tanpa komplikasi dan Perdana menteri telah siuman, dalam kondisi baik dan sepenuhnya sadar," kata kantornya.

Ia diperkirakan akan menghabiskan beberapa hari di bawah pengawasan di bangsal pemulihan yang dijaga ketat itu. Dalam pernyataan terpisah dari rumah sakit, kepala departemen urologi Prof. Ofer Gofrit mengatakan bahwa prosedur tersebut "berjalan sesuai rencana".

Pengacara pembela Benjamin Netanyahu pada hari Minggu kemarin telah meminta Pengadilan Distrik Yerusalem untuk membatalkan sidang di mana perdana menteri dijadwalkan memberikan kesaksian dalam persidangan pembelaan pidananya minggu ini.

Pengadilan langsung menyetujui permintaan tersebut, seraya menambahkan bahwa sidang "diharapkan akan dilanjutkan minggu depan, pada hari Senin (6/1/2025), dan mereka mendoakan agar perdana menteri pulih sepenuhnya.

Media berbahasa Ibrani melaporkan bahwa Menteri Kehakiman Yariv Levin akan bertindak sementara sebagai pelaksana tugas perdana menteri selama prosedur berlangsung dan bahwa Menteri Pertahanan Israel Katz diberi wewenang untuk mengadakan pertemuan kabinet keamanan jika diperlukan.

Netanyahu, yang mengalami serangkaian masalah kesehatan dalam beberapa tahun terakhir, telah berusaha keras untuk meningkatkan citra publiknya sebagai pemimpin yang sehat dan energik.

Selama persidangannya bulan ini, ia juga  membangga-banggakan dirinya bekerja selama 18 jam sehari, ditemani cerutu. Namun sebagai pemimpin Israel yang paling lama menjabat, beban kerja yang melelahkan selama 17 tahun berkuasa bisa memengaruhi kesehatannya.

Di usianya yang sudah 75 tahun, Benjamin Netanyahu berada di antara para pemimpin dunia yang lebih tua termasuk Presiden AS Joe Biden, 82, Presiden terpilih Donald Trump, 78, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, 79, dan Paus Fransiskus, 88 yang telah diawasi karena usia dan masalah kesehatan mereka.

Menurut situs Mayo Clinic, pasien yang menjalani prostatektomi biasanya meninggalkan rumah sakit setelah satu atau dua hari, serta "kemungkinan" dipulangkan dengan kateter yang diperlukan selama 7 hingga sepuluh hari setelah operasi.

Situs web tersebut menyarankan pasien untuk kembali beraktivitas “secara perlahan seiring berjalannya waktu,” dan mengatakan pasien bisa kembali ke rutinitas biasanya dalam waktu sekitar 4 hingga 6 minggu.

Pada bulan Maret, perdana menteri dibius total untuk menjalani operasi hernia. Pada bulan yang sama, ia tidak masuk kerja selama beberapa hari setelah terserang flu.

Tahun lalu, Netanyahu menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung setelah ia menderita "blok jantung sementara." Operasi itu dilakukan seminggu setelah ia dirawat di rumah sakit karena apa yang ia katakan saat itu adalah dehidrasi.

Peristiwa ini memicu spekulasi besar di antara banyak orang di Israel mengenai kesehatan perdana menteri dan sejauh mana rincian telah disembunyikan dari publik.

Laporan  medis yang dirilis pada bulan Januari menyatakan bahwa Netanyahu berada dalam "kondisi kesehatan yang sepenuhnya normal," alat pacu jantungnya berfungsi dengan benar, dan tidak ada bukti adanya aritmia jantung atau kondisi bermasalah lainnya.

Benjamin Netanyahu juga memulai kesaksiannya sebagai saksi pertama untuk pembela dalam persidangannya pada tanggal 10 Desember dan telah bersaksi di pengadilan selama enam hari sejauh ini.

Ia didakwa dengan beberapa tuduhan penipuan dan pelanggaran kepercayaan atas hubungannya dengan para taipan bisnis dan penerbit surat kabar.

Juga satu tuduhan penyuapan karena diduga mengadakan perjanjian quid pro quo ilegal dengan Shaul Elovitch, pemilik situs web berita Walla dan raksasa telekomunikasi Bezeq, yang menginginkan liputan yang lebih baik di situs tersebut dengan imbalan persetujuan regulasi yang menguntungkan.

Namun Benjamin Netanyahu membantah melakukan kesalahan dan mengatakan bahwa tuduhan tersebut dibuat-buat oleh jaksa penuntut negara dan penyidik ​​polisi dalam upaya kudeta politik.

Sementara itu, Pusat Medis Hadassah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu telah pulih dari anestesi dan dalam kondisi baik. Dia dipindahkan ke unit pemulihan, dan akan tetap dalam pengawasan dalam beberapa hari mendatang. (*)