TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Beberapa pekan terakhir cuaca ekstrem melanda Jawa Timur, termasuk Probolinggo. Hal membuat kapal penumpang menuju Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, tak beroperasi atau tak berani menyeberangi laut.
Koordinator kapal penyeberangan, Suryono menyampaikan, kapal penumpang menuju Pulau Gili yang terkenal dengan wisata snorkeling itu sudah tak beroperasi selama 10 hari terakhir.
“Saat ini hanya sedikit saja kapal penumpang yang beroperasi. Dalam sehari hanya ada tiga sampai lima kapal saja yang jalan. Itupun bukan mengangkut penumpang umum, tapi hanya warga Pulau Gili saja yang naik, untuk keperluan membeli kebutuhan pokok dan air,” kata Suryono, Senin (2/1/2023).
Suryono mengatakan, tak beroperasinya kapal penumpang ini, juga karena angin kencang dan ombak yang cukup tinggi mencapai dua meter.
“Ombak di tengah cukup tinggi ada di kisaran 1,5 sampai 2 meter. Jadi memang untuk warga Pulau Gili, kalau memang tidak penting, ya tidak pergi ke Kota probolinggo untuk membeli kebutuhan pokok ataupun air,” jelasnya.
Kapal Penumpang ke Pulau Gili Ketapang tampak sepi. (Foto: Sri Hartini/TIMES Indonesia)
Berdasarkan pantauan TIMES Indonesia di Pelabuhan penyeberangan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo, tampak puluhan kapal penumpang berjajar rapi. Hanya ada satu atau dua kapal yang beroperasi untuk mengantar penumpang yang merupakan warga asli Pulau Gili.
Di hari biasa, kapal penumpang yang beroperasi ke Pulau Gili sebanyak 13 sampai 15 kapal. Biasaya untuk mengangkut penumpang warga Gili dan juga wisatawan yang ingin menikmati wisata snorkeling.
Salah satu pemilik kapal penumpang ke Pulau Gili Ketapang, H. Manap mengatakan, saat ini sepi penumpang karena angin yang begitu kencang.
“Hari ini sepi penumpang. Agin barat cukup kencang, dan mengakibatkan ombak atau gelombang tinggi. Ada penumpang, tapi hanya sedikit dan itupun hanya warga Gili, untuk membeli air dan kebutuhan sehari-hari,” ujar H Manap.
Menurutnya, angin barat ini biasaya berlangsung selama 40 hari, terkadang hanya 15 hari atau setengah bulan saja.
Cuaca buruk ini bukan hanya menyebabkan kapal penumpang sepi. Tapi obyek wisata snorkeling di Pulau Gili Ketapang pun ditutup sementara, sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.
Sebelumnya, tepatnya pada Jumat (23/12/2022), Pulau Gili Ketapang kabupaten Probolinggo, diterjang angin puting beliung. Mengakibatkan belasan kapal yang bersandar di sepanjang pantai Pulau Gili Ketapang rusak.
Bahkan, besarnya ombak membuat sejumlah kapal berukuran kecil tenggelam. Tidak hanya itu, sejumlah rumah dan dermaga dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat terjangan ombak.
Dari peristiwa bencana alam ini, penduduk setempat lebih waspada, dan tidak mengoperasikan kapal penumpang miliknya. Mereka lebih memilih menyandarkan kapalnya di di pantai Pulau Gili Ketapang dan di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo akibat cuaca ekstrem.(*)
Pewarta | : Sri Hartini |
Editor | : Muhammad Iqbal |