TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Pemerintah Kota Probolinggo kembali mencatatkan prestasi nasional. Kali ini, piagam penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri diberikan atas keberhasilan gerakan pembagian 9.619 bendera Merah Putih kepada masyarakat.
Penghargaan yang ditandatangani Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian itu diserahkan kepada Wali Kota Probolinggo, Dokter Aminudin, Selasa (25/11/2025).
Penghargaan ini bukan sekadar simbol administratif. Gerakan pembagian bendera yang dilakukan sepanjang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI justru lahir dari spontanitas dan luapan emosi kebangsaan.
“Gerakan ini sebetulnya bagian dari rasa senang dan bahagia dalam rangka kemerdekaan. Waktu itu saya ikut turun ke jalan untuk membagikan kepada masyarakat,” ujar Wali Kota Dokter Aminudin.
Antusiasme warga yang menerima bendera pun menjadi bukti bahwa gerakan ini menyentuh ruang emosional yang jarang tersentuh program pemerintah. Bendera tak lagi sebatas simbol negara, tetapi menjadi medium komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
Pengibaran serentak, pembagian di jalan, hingga keterlibatan Forkopimda dan ASN menciptakan ruang publik yang dipenuhi semangat kebersamaan.
Pendekatan humanis pemimpin turun langsung menyapa warganya membuat gerakan ini terasa dekat. Ada kedekatan baru yang tercipta, menembus sekat birokrasi yang sering kali terasa kaku.
Bendera Merah Putih, yang dibagikan secara sederhana, justru berkibar lebih kuat di hati warga.
Wali Kota Probolinggo, Dokter Aminudin menegaskan, gerakan ini akan terus dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya.
Baginya, piagam penghargaan dari Kemendagri bukan titik akhir, tetapi pijakan awal untuk memperkuat kembali semangat nasionalisme di Kota Probolinggo.
Penghargaan ini sekaligus menjadi pengakuan bahwa nasionalisme tidak bisa dihitung dari seberapa banyak bendera yang terpasang. Ia lahir dari partisipasi, kegembiraan, dan ketulusan warga yang merayakan kemerdekaan bersama-sama.
Kota Probolinggo membuktikan: di tengah zaman yang kian individualis, cinta Tanah Air tetap dapat dikobarkan melalui gerakan sederhana yang menyentuh hati. (*)
| Pewarta | : Sri Hartini |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |