https://probolinggo.times.co.id/
Berita

Mentan Luncurkan Benih Padi Tahan Perubahan Iklim dan Hemat Pupuk di Lamongan

Jumat, 19 April 2024 - 13:20
Mentan Luncurkan Benih Padi Tahan Perubahan Iklim dan Hemat Pupuk di Lamongan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, saat panen padi dan peluncuran benih padi varietas unggul tibe IPB 9 G, di Desa Blawirejo, Kecamatan Kedungpringp, Kabupaten Lamongan, Jumat (19/4/2024). (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)

TIMES PROBOLINGGO, LAMONGANMenteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, meluncurkan benih padi varietas unggul tipe baru, yakni IPB 9 Garuda, saat panen padi di Desa Blawirejo, Kecamatan Kedungpringp, Kabupaten Lamongan, Jumat (19/4/2024).

Menta mengungkapkan, padi varietas IPB 9 Garuda tersebut memiliki berbagai keunggulan, sehingga dapat menghemat biaya pupuk untuk padi.

"Kita bisa hemat pupuk untuk padi, itu 10 triliun," kata Amran, kepada awak media.

Andi Amran menegaskan, padi IPB 9 Garuda yang merupakan produksi Institut Pertanian Bogor tersebut, saat ini sudah digunakan di banyak daerah.

Lebih lanjut Amran mengatakan, pihaknya akan terus mendukung inovasu di budang pertanian, dengan berkolaborasi dan menggalang seluruh perguruan tinggi yang memiliki fakultas pertanian.

"Kita ingin kolaborasi dalam membangun klaster pertanian modern di setiap provinsi dan diawasi oleh perguruan tinggi. Itu mimpi kita ke depan," tuturnya.

Selain inovasi pada varietas benih, Amran menyebut bahwa inovasi juga dibutuhkan untuk alat pertanian. Hal itu untuk modernisasi pertanian dan mendukung peningkatan produktivitas petani.

"Klaster pertanian modern ini kita ingin sejajar dengan Korea Selatan dan Jepang. Semua full mekanisasi, sehingga kesejahteraan oetani nanti meningkat, kemudian milenial mau bertani, karena menguntungkan dan menggunakan teknologi," 

Sementara itu, Rektor IPB, Arif Satria, menjelaskan bahwa keunggulan padi IPB 9 G antara lain produktivitas yang tinggi, mencapai 9 sampai 11 ton ler hektare.

"Kemudian hemat pupuk dan air, daun bendera tegak dan tidak disukai burung, toleran terhadap tanah masam, tahan hama wereng, tahan penyakit blas, serta beras pulen dan enak," tutur Satria.

Satria mengungkapkan, di era perubahan iklim ini, memang butuh sentuhan-sentuhan teknologi untuk menciptakan benih padi varietas baru yang tahan perubahan iklim. "Karena perubahan iklim menjadi amcaman betul, sehingga bagaimana caranya berinovasi untuk menciotakan benih yang tahan perubahan iklim," kata Satria.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk mengembalikan produktivitas padi yang semoat menurun akibat  el nino.

"Produktivitas padi yang kemarin sempat turun karena cuaca el nino, 1 juta 111 ton, sehingga kami berusaha untuk bisa kembali pada 1 juta 200 ton," kata Yuhronur.

Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu menyebutkan, upaya untuk meningkatkan produksi padi antara lain dengan sistem pompanisasi, percepatan masa tanam dan juga mengoptimalkan lahan tidur seluas 35 ribu hektare lahan sawah non irigasi.

"Terima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian, yang telah memberikan banyak bantuan, mulai dari pompanisasi, hingga penambahan pupuk, serta menjaga harga jual padi," ucap Pak Yes yang turut mendampingi Mentan dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Lamongan, termasuk peluncuran benih padi di Kecamatan Kedungpring. (*)

Pewarta : MFA Rohmatillah
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.