https://probolinggo.times.co.id/
Ekonomi

Kisah Sukses Bang Daniel di Purworejo, Raup Omzet Jutaan dari Budidaya Bougenville

Senin, 01 Desember 2025 - 13:30
Kisah Sukses Bang Daniel di Purworejo, Raup Omzet Jutaan dari Budidaya Bougenville F. Daniel Raja Here CPLA bersama salah satu Bunga Kertas atau Kembang Bougenvile yang menjadi koleksinya. (FOTO: F. Daniel Raja For TIMES Indonesia)

TIMES PROBOLINGGO, PURWOREJO – Bunga Kertas atau Kembang Bougenvile diakui cukup populer dikalangan pecinta tanaman hias atau bonsai. Selain karena coraknya yang warna-warni dan beragam, bunga ini juga bisa mendatangkan cuan di tangan-tangan mereka yang terampil.

F. Daniel Raja Here CPLA, warga Dusun Sembuh RT 02 RW 04 Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, salah satunya. Ia mampu meraup untung jutaan rupiah setiap pekan, berkat hobinya melilit batang berduri Bunga Kertas atau Bougenville.

Kendati sibuk menjalankan profesinya sebagai jurnalis, sekaligus Ketua Perwarta, ayah dua anak yang akrab disapa Bang Daniel ini rajin merawat dan membentuk batang berduri Bunga Kertas, menjadi sebuah tanaman hias yang memiliki nilai seni yang sangat tinggi.

Ia juga memiliki budi daya tanaman hias yang berlabel, Green House Bogelo (Bougenville Loano). Bangunan dengan arsitektur minimalis milik Daniel  ini berdiri di atas lahan seluas lapangan bola voli.

Lokasinya yang masuk gang perkampungan sekitar 300 meter dari jalan raya Loano-Banyuasin, tidak menampakkan adanya tanda-tanda sebuah tempat budi daya tanaman hias yang tumbuh subur.

Namun siapa sangka, dari lokasi sederhana itu berdiri ladang rupiah.

Kembang-Bougenvile.jpgSalah satu varian bunga kertas, hasil kreasi Daniel. (Foto:  F. Daniel Raja For TIMES Indonesia)

“Awalnya saya hanya memanfaatkan pekarangan belakang rumah untuk sebatas hobi. Tapi, seiring berjalannya waktu banyak yang suka dengan koleksi saya dan membelinya, kemudian saya putuskan untuk membangun sentra budi daya di samping rumah ini,” terang Daniel, Senin, (1/12/2025).

Pria yang juga dipercaya menjadi ketua Rukun Warga (RW) di lingkungannya ini mengaku memang hobi bercocok tanam sejak muda. Karena itulah, aktivitas merawat Bougenvile bisa dilakoninya dengan mudah, tanpa beban.

Daneil mengungkapkan bahwa, hobinya ia rintis pada awal pandemi Covid-19 tahun 2020. Keadaan saat itu memaksa banyak orang untuk lebih banyak beraktivitas dari rumah, namun bagi Daniel justru menjadi peluang mengembangkan hobinya yang akhirnya menjadi sebuah usaha  bisnis.

Pada 2023 bisnisnya sempat terhenti karena sibuk dengan pekerjaan. Namun karena banyaknya permintaan dari para pelanggan, usaha itu dimulainya lagi pada awal 2024 hingga sekarang.

“Saat itu bisnis ini udah jalan bagus, karena pekerjaan akhirnya off dulu. Sekarang saya mulai lagi karena banyak yang tanya jenis/varian baru, dan hanya fokus di ID impor. Sebagian saya sambung sendiri, selebihnya saya biarkan asli (original), saya buat tempat khusus,” terangnya.

Hasil tak mengkhianati usaha. Selain hobi tersalurkan, Daniel mendapatkan keuntungan. Bahkan, omzet penjualannya kini rata-rata mencapai Rp6juta-Rp9juta per pekan.

Kini, koleksi Bogelo berkembang pesat menjadi ratusan batang, terdiri atas aneka ID atau jenis.
Selain terdapat lebih dari 10 jenis varian baru, juga tersedia jenis impor seperti, Sweet Moonlinght, Citra Royal, Lilac Gold, Cai-Cai dan varian yang lainnya.

Menurut Daniel, pemasarannya juga relatif mudah. Selain pembelian langsung atau offline, Bogelo memasarkan produknya melalui media online. Kisaran harganya pun dibedakan menjadi dua pangsa pasar. Harga ramah dompet untuk para ibu dan petani, sedang untuk kolektor, dengan harga yang berbeda, menyesuaikan dengan jenis bunganya.

“Lewat online bisa, datang langsung lewat Green House Bogelo juga bisa. Penjualan sudah hampir seluruh Indonesia, terakhir kirim ke Manokwari Papua, Riau, Medan, Bali, NTB, NTT, Lombok, Kalimanta, Jakarta, Kuningan, Bandung, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro. Kami akan kirim dengan kemasan paket khusus agar tidak rusak sampai lokasi, dan juga bergaransi bila bibit tidak sesuai pesanan,” katanya.

Bagi Daniel, menanam Bougenville tak ada ruginya. Seperti tanaman pada umumnya, ketika belum laku tetap akan tumbuh dan membesar, sejauh itu harganya juga akan semakin tinggi. Belum lagi, jika telaten (tidak mudah bosan) untuk melakukan sambung pucuk ataupun lilit.

“Misal modal satu bibit harga Rp10 juta tetap akan untung, karena tanaman ini tumbuh terus, bercabang dan bisa dibiakkan dengan sangat mudah. Perawatannya mudah sekali, bisa dikatakan tingkat keberhasilannya 90 persen,” imbuhnya.

Lebih lanjut Daniel mengaku bersyukur karena melalui hobinya ia mampu menambah penghasilan bagi keluarganya, selain membuka lapangan kerja bagi orang lain.

“Jadi selain menjadi hobi dan meningkatkan taraf ekonomi, saya juga memiliki misi sosial dari usaha ini,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Hermanto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.