TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Berawal dari semangat memeriahkan HUT RI tahun lalu, pemuda Desa Jorongan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo berkreasi membuat kostum karnaval sendiri.
Siapa sangka, kostum buatan tangan itu kini menjadi sumber pemasukan bagi kas kelompok pemuda setempat.
Mereka menyebut dirinya, KRAJAN, Kreativitas Anak Jorongan. Bermarkas di Dusun Krajan 1, RW 05. Terdiri dari 35 anggota.
"Awalnya kami hanya ingin memeriahkan karnaval Agustusan di desa. Ini inisiatif bersama. Tujuannya ya biar 17 Agustus lebih meriah,” kata Ahmad Taufik, salah satu anggota, Kamis (3/7/2025).
Kostum yang mereka buat pun unik. Berupa 30 set kostum demit dan prajurit. Proses pembuatannya menggunakan bahan sederhana seperti kayu untuk pembuatan tongkat, dengan spons atau foam yang dibentuk sedemikian rupa, direkatkan dengan lem, kemudian proses pewarnaan menggunakan cat khusus.
"Modal awal pembuatan kostum ini sekitar 9 juta rupiah," ucap Taufik.
Melihat antusiasme warga dan respons positif saat tampil pertama kali, mereka pun memutuskan menyewakan kostum tersebut.
Taufik mengatakan, tahun lalu, beberapa desa di Kabupaten Probolinggo seperti Kedungdalem, Muneng, dan desa sekitar pernah menyewa kostum tersebut. Bahkan sampai ke wilayah Kota Probolinggo, hingga Kabupaten Bangil.
"Seringnya untuk acara hajatan, atau acara karnaval perpisahan sekolah," lanjutnya.
Tarif sewanya, satu hari Rp2,5 juta per paket, sudah termasuk fogging. “Itu sudah dapat 30 kostum dan patung naga beserta 5 operatornya. Untuk biaya transport menyesuaikan jarak,” kata Taufik.
Selama Agustus hingga akhir Desember 2024, mereka berhasil mengumpulkan pemasukan sekitar Rp11 juta. "Uang hasil sewa awalnya sempat kami bagi ke seluruh anggota. Namun untuk saat ini disepakati masuk ke kas bersama," ujar Erwin, pemegang kunci gudang sekaligus bendahara.
Erwin mengatakan, dana tersebut digunakan untuk menambah atribut dan memperbaiki kostum.
“Kalau pemasukan, gak tentu tiap bulan. Ramainya ya pas musim karnaval, terutama bulan Agustus,” lanjut Erwin.
Ke depan, kelompok pemuda ini berencana melakukan upgrade kostum. “Yang pasti, kami tetap bakal update, mau bikin kostum yang lebih unik dan menarik lagi,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Abdul Fatah Harowy |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |