TIMES PROBOLINGGO, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengawal ketat anggaran pendidikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 agar tidak kembali mengalami kebocoran. Menurutnya, pendidikan menjadi kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju pada 2045.
“Pendidikan sangat-sangat penting. Walaupun kita sudah anggarkan pendidikan terbesar, kita harus menjaga anggaran itu tidak boleh bocor,” ujar Presiden Prabowo di hadapan lebih dari 2.000 guru dan kepala sekolah Sekolah Rakyat saat pembekalan di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Prabowo mengingatkan, para penerima dana APBN di daerah sering kali menjadi saksi langsung praktik penyimpangan. “Anggaran kita besar, tetapi masih besar pula kebocoran. Saudara-saudara di daerah lebih tahu masalah ini daripada kami di Jakarta. Kalian yang merasakan, selalu anda dengar kan anggarannya sekian, kok sampai di saya sekian. Hangusnya di mana, menghilangnya di mana?” katanya.
Presiden menegaskan pemerintahannya tidak akan mentoleransi penyalahgunaan dana pendidikan. “Ini harus kita perbaiki,” ujarnya.
Anggaran Pendidikan 2026 Capai Rp757,8 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengumumkan anggaran pendidikan dalam RAPBN 2026 sebesar Rp757,8 triliun, menjadikannya salah satu porsi terbesar dalam APBN.
Dari jumlah itu, Rp401,5 triliun dialokasikan langsung kepada siswa dan mahasiswa, antara lain KIP Kuliah/Bidik Misi Rp17,2 triliun untuk 1,2 juta mahasiswa, Beasiswa LPDP Rp25 triliun untuk 4.000 mahasiswa, Program Indonesia Pintar (PIP) Rp15,6 triliun untuk 21,1 juta siswa, dan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Rp335 triliun untuk 82,9 juta penerima, termasuk siswa, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Selain itu, Rp178,7 triliun dialokasikan bagi guru, dosen, dan tenaga pendidikan, meliputi Tunjangan Profesi Guru (TPG), Tunjangan Profesi Dosen (TPD), hingga gaji pendidik.
Sementara Rp150,1 triliun digelontorkan untuk sekolah dan kampus, termasuk Rp24,9 triliun khusus Sekolah Rakyat, Rp64,3 triliun untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Rp5,1 triliun untuk Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD, Rp22,5 triliun untuk renovasi sekolah dan madrasah, Rp9,4 triliun untuk Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), serta Rp3 triliun untuk pembangunan Sekolah Unggulan Garuda.
Dengan besarnya alokasi tersebut, Prabowo menekankan pentingnya pengawasan agar dana benar-benar sampai ke tangan penerima manfaat.
“Kalau anggaran ini bisa kita jaga dari kebocoran, saya yakin anak-anak Indonesia akan tumbuh menjadi generasi unggul yang membawa bangsa kita menuju Indonesia Emas 2045,” ucapnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Prabowo Tegaskan Anggaran Pendidikan Rp757,8 Triliun Tak Boleh Bocor
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |