TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Polisi kembali mengungkap jaringan narkoba lintas kota. Dalam Operasi Tumpas Semeru 2025, Polres Probolinggo Kota mengamankan 10 tersangka sekaligus menyita puluhan gram sabu.
Yang bikin heboh, penyidik menemukan pola distribusi unik. Satu bandar di Pasuruan bisa mengendalikan peredaran hingga ke pengguna di Probolinggo.
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Rico Yumasri, membeberkan detail itu saat konferensi pers, Jumat (19/9/2025). Dari 10 tersangka, delapan di antaranya merupakan jaringan yang dikendalikan FZ, bandar asal Pasuruan.
“Ini menunjukkan karakter kejahatan narkoba yang sudah lintas wilayah. FZ mampu mengatur distribusi hingga ke tingkat pengguna secara terstruktur,” tegas Rico.
Lebih mengejutkan lagi, di atas FZ masih ada bandar kelas kakap berjuluk “Changcuters” yang kini masuk daftar buron. Sosok inilah yang diduga mengendalikan jaringan besar.
Dalam operasi 12 hari (30 Agustus–10 September 2025), polisi menyita 39,66 gram sabu, 11 HP, 6 timbangan digital, 404 plastik klip kosong, serta uang Rp3,1 juta.
“Ratusan klip kosong ini jadi indikator kuat. Mereka siap mengedarkan puluhan hingga ratusan paket kecil sabu setiap hari,” jelas Rico.
Selain FZ, polisi juga menangkap RH, MZZ, RNR, ARFH, MFB, JK, dan MSH yang masih satu jaringan. Dua lainnya, JS dan AA, terlibat kasus terpisah.
Semua tersangka dijerat UU Narkotika dengan ancaman 5 tahun penjara hingga seumur hidup.
Kapolres memastikan, Operasi Tumpas Semeru 2025 bukan sekadar aksi. Ini strategi berkelanjutan untuk menciptakan Kamtibmas yang benar-benar steril dari peredaran gelap narkoba. (*)
Pewarta | : Sri Hartini |
Editor | : Imadudin Muhammad |