https://probolinggo.times.co.id/
Olahraga

Akibat Kerusuhan Suporter, Komdis PSSI Jatuhkan 2 Sanksi Berat bagi Persela Lamongan

Minggu, 23 Februari 2025 - 16:56
Akibat Kerusuhan Suporter, Komdis PSSI Jatuhkan 2 Sanksi Berat bagi Persela Lamongan Kerusuhan yang terjadi di laga Persela Lamongan kontra Persijap Jepara, di Stadion Tuban Sport Center, Selasa (18/2/2025), Foto : Moch Nuril Huda/TIMES Indonesia)

TIMES PROBOLINGGO, LAMONGAN – Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kembali mengayunkan palu hukuman. Persela Lamongan harus menelan pil pahit setelah dijatuhi sanksi berat akibat kerusuhan suporter dalam laga kontra Persijap Jepara di Stadion Tuban Sport Center, Selasa (18/2/2025) lalu. 

Keputusan ini tertuang dalam surat resmi yang diterima pada Sabtu (22/2/2025) malam. Tak tanggung-tanggung, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu dilarang menggelar laga dengan penonton sepanjang musim 2025/2026 dan dijatuhi denda fantastis sebesar Rp 110 juta.

Komdis PSSI menilai Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persela Lamongan telah melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 akibat berbagai insiden yang mencoreng nama sepak bola Indonesia. 

Komdis PSSI mengeluarkan dua poin keputusan. Pertama, merujuk kepada Pasal 68 huruf (c) jo Pasal 69 ayat 1 dan ayat 2 jo Pasal 70 ayat 1, ayat 2 dan lampiran 1 nomor 5 jo Pasal 13 ayat 2 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023. 

Yakni, Panitia Pelaksana Pertandingan Persela Lamongan diberikan sanksi dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah selama satu musim, berlaku pada kompetisi yang diikuti pada Tahun 2025/2026. Kedua, Komdis PSSI juga menjatuhkan sanksi berupa denda sebesar Rp. 110.000.000,-

Penyalaan flare secara masif, penonton yang merangsek masuk ke lapangan, aksi pelemparan batu dan botol, hingga perusakan serta pembakaran fasilitas stadion menjadi deretan pelanggaran yang mengakibatkan laga terhenti.

Sanksi ini menjadi pukulan telak bagi tim yang tengah berjuang di Liga 2 musim ini. Ironisnya, ini bukan pertama kalinya Persela mendapat sanksi.

Sebelumnya, tim ini juga dihukum empat laga kandang tanpa penonton akibat insiden pelemparan dan penganiayaan terhadap perangkat pertandingan saat melawan RANS Nusantara.

Menanggapi sanksi ini, Ketua Panpel Persela, Mahfud Syafi'i, menyatakan akan segera mengajukan banding. "Saat ini sedang kita siapkan materi untuk mengajukan banding," ujar Mahfud, Minggu (23/2/2025). 

Sanksi ini seharusnya menjadi tamparan keras bagi para suporter Persela. Karena melihat rekam jejak sebelumnya, banding tidak membuahkan hasil. Fanatisme berlebihan yang berujung pada kekerasan tidak hanya merugikan klub, tetapi juga mencoreng nama baik sepak bola nasional. 

Mahfud pun berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar suporter lebih dewasa dalam mendukung tim kesayangan mereka. "Fanatik boleh, tapi jangan sampai merugikan tim sendiri. Kita ingin sepak bola maju, bukan justru hancur karena ulah segelintir oknum," tutur Mahfud, Ketua Panpel Persela Lamongan. (*)

Pewarta : Moch Nuril Huda
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.